Jurnal Apero Fublic.- Suatu masa,
hiduplah seorang khan yang kejam dan licik. Ia adalah penguasa yang buruk. Ia
memerintahkan orang-orangnya bekerja sangat keras. Lalu dikenakan pajak yang berat. Ketika mereka menolak untuk membayar pajak. Maka dia masukkan mereka
ke dalam penjara. Di dalam penjara setelah itu tentaranya memukuli mereka.
Mereka pun merampas hasil pertanian, ternak dan mengambil karung jagung. Ayam, kambing dan sapi
sebagai pembayaran untuk pajak. Orang-orang yang tinggal di peternakan ini
adalah petani miskin dan lemah. Mereka tidak bisa melawan tentara. Kadang tentara khan itu membakar hasil pertanian mereka. Jika mereka tidak bisa membayar pajak. Kemudian para prajurit itu pergi dengan menunggang kuda mereka yang sehat dan kuat. Sambil pergi, menertawakan penderitaan rakyat miskin itu. Tampaknya tidak ada akhir untuk kekejaman khan itu.
Satu hari,
prajuritnya mengumpulkan semua orang di alun-alun besar di pusat kota dalam sebuah pertemuan. Kepala tentara berbicara di depan mereka, menjelaskan maksud pertemuan itu. Para khan besar dan terkenal
telah membuat daftar semua rakyatnya. Semua warga negara akan diminta untuk
menjawab pertanyaan bergilir setiap. Mereka yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
ini akan bebas. Mereka yang tidak bisa menjawab pertanyaan dengan benar akan dikirim
ke penjara dan akan dibunuh.
Orang-orang
mulai berbisik di antara mereka. Mereka merasa sudah sangat keterlaluan kekejaman penguasa
mereka. Selama bertahun-tahun dia memimpin kita. Tapi dia menggunakan kekuasaannya dengan berbuat tidak adil dan semena-mena. Sudah saatnya kita memiliki penguasa lain, ujar mereka. Tetapi orang-orang yang mendukung, begitu pun khan memiliki banyak tentara yang akan
membunuh mereka jika mereka bangkit melawan. "Apa yang bisa kita lakukan
ketika kita tidak memiliki senjata? kata mereka. Sehingga mereka diam menundukkan
kepala dan meninggalkan alun-alun. Mereka tahu pemimpin mereka marah tapi tidak
ada yang bisa mereka lakukan terhadap kegilaan terbaru ini. Mereka harus waspada dengan itu
Tentara khan datang berkeliaran di pedesaan. Setiap kepala keluarga dibawa ke istana untuk dimintai keterangan. Khan dibantu
oleh para prajuritnya, menanyai mereka. Orang-orang yang tidak mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan sulit dikirim ke penjara. Pertama, apabila mereka lapar prajurit akan memenggal kepala mereka. Semua prajurit khan mematuhinya. Banyak anak-anak kehilangan ayah mereka, sungguh mengerikan.
Sebuah lahan pertanian yang jauh dari istana khan. Di sana hidup keluarga petani tua. Dia hanya punya
satu orang anak perempuan. Istrinya telah meninggal bertahun-tahun lalu. Ia menerima
perintah untuk melapor ke istana khan. Gilirannya untuk menjawab pertanyaan.
"Aku miskin,
laki-laki yang tidak berpendidikan. Menghidupi keluarga dan sekarang seorang putri. Setiap hari waktuku habis bekerja di ladang ini. Aku sudah tidak punya waktu untuk pergi ke sekolah atau membaca
buku apa pun. Aku tahu aku tidak akan mampu menjawab pertanyaan sang khan. Kata orang tua itu kepada putrinya sedih.
"Jangan khawatir ayah. Aku akan pergi menggantikan ayah. Aku akan memberitahu
mereka bahwa Ayah tidak dapat berjalan, karena ayah sakit. Kata anak gadisnya. Dengan berani, gadis muda itu berjalan ke istana khan bermil-mil jauhnya. Setelah berjalan melalui bukit dan
lembah dia tiba di gerbang istana khan. "Hadapkan saya kepada khan. Aku datang menggantikan Ayahku. Karena dia sakit tidak dapat berjalan di sini. Ujar si gadis kepada kepala prajurit.
"Anda seorang gadis muda yang berani. Anda tahu apa yang
khan akan lakukan untuk Anda jika Anda tidak dapat menjawab dengan benar?. Kata prajurit itu. Gadis itu mengangguk. Dia sudah siap dan telah mendengar tentang kekejaman penguasa
mereka. Itu bukan hal baru baginya.
Gadis itu dibawa ke hadapan khan. "Khan Agung, gadis ini telah datang untuk menggantikan ayah yang sakit. kata prajurit kepala. Berani gadis itu menatap sang penguasa duduk
di singgasana emas tinggi. Khan menatapnya dengan wajah jahat tapi gadis itu
tidak takut. "Aku datang untuk menjawab pertanyaan Anda dan kemudian saya harus
cepat-cepat pulang karena ayahku membutuhkan aku. Dia sudah tua dan sakit. Kata gadis
itu.
Khan kemudian mulai memberikan pertanyaan pada dirinya. "Apa paling tajam? apa
tercepat? dan apa yang paling tepat? dia bertanya. Gadis itu berpikir
sejenak
dan kemudian menjawab. "Baginda, yang paling
tajam
adalah telinga dari apapun. Bahkan bisikan angin
sedikit terdengar. Tercepat adalah mata yang melihat segala
sesuatu,
bahkan sayap burung tinggi
di langit terlihat. Dan yang
paling cepat, Baginda, seperti
semua orang
tahu, yaitu kemarahan
Anda.
Kata gadis sambil tersenyum. Tahu bahwa khan suka dipuji dan ia benar. Ia tersenyum. "Silahkan pulang anda bebas hari ini. Karena kau telah
menjawab semua pertanyaan
dengan benar. Besok
aku
akan menguji kebijaksanaanmu, lebih lanjut.
Dia sudah menjawab tiga pertanyaan. Berharap tidak lagi menjawab pertanyaan. "Tuan, kepala tentara Anda mengatakan bahwa setiap
orang
hanya menjawab
tiga
pertanyaan saja. Tanya si gadis. Ah, ya tapi itu hanya bagian pertama. Ujar khan berbohong. Keesokan harinya,
khan kembali memerintahkan gadis yang bijaksana itu ke istana.
"Kemarin kau beruntung. Pertanyaan yang terlalu mudah. Di sini ada dua
papan kayu. Saya berharap engkau untuk membuat mereka menjadi dua gaun indah
untuk diri sendiri. Kata khan dengan pertanyaan gila. Gadis itu mengangguk dan kemudian pergi ke
taman istana. Ia mengumpulkan beberapa batu dan memberikannya kepada prajurit
kepala.
"Beritahu khan bahwa saya akan melakukan apa yang dia tanyakan padaku. Aku butuh benang yang kuat, minta dia untuk memiliki beberapa benang yang kuat
terbuat dari batu-batu ini. Kata gadis dengan berani.
Keesokan harinya, utusan khan itu membawa lima belas butir telur, lalu diletakkan. "Khan Agung mengatakan bahwa dia berharap telur tersebut akan menetas saat fajar besok. Menjawabnya, si Gadis itu pergi ke ladang gandum. Dia mengambil beberapa biji gandum dan memberikan pada para utusan. "Katakan pada Khan kalian untuk
menanam bibit gandum ini. Dia harus memanennya besok pagi hari. Kalau tidak ayam dari telurnya bisa mati kelaparan. Kata gadis itu dengan berani. Ketika khan mendengar betapa
berani dia menjawab. Kepala tentara, Dia dikirim kembali menjemput paksa si gadis.
"Bagaimana cara Anda dapat menjawab pertanyaan saya. Kau juga meremehkanku dan menganggap betapa bodoh
saya. Aku benar-benar harus mengerahkan tentaraku untuk mengalahkanmu dan memasukkanmu ke dalam penjara. Kata khan marah. "Baginda, saya sudah menjawab pertanyaan baginda. Anda dikenal di seluruh tanah ini dengan kekejaman Anda. Berapa pun banyak kekejaman, lebih baik untuk seorang penguasa jika dia dikenal karena keadilan. Keadilan itulah sebagai hadianya. Kata gadis muda
pemberani itu.
Prajurit yang mengepung khan di ruang tahta terkejut mendengar dia
berbicara begitu berani. "Biarkan aku melemparkan dia kedalam penjara untuk
keberaniannya, Baginda. Kata kepala tentara. "Khan menghentikannya, dia menatap
untuk waktu yang lama pada gadis itu. Anda adalah orang termuda yang telah menjawab pertanyaan saya. Namun kau bukan hanya berani, tapi juga bijaksana. Anda
membuat saya melihat betapa tidak adil saya telah memperlakukan rakyatku selama ini. Kata khan.
Gadis itu dibebaskan dan dengan bahagia dia kembali ke ayahnya.
Karena kebijaksanaannya khan berhenti memperlakukan rakyatnya dengan buruk. Bukan hanya mengubah
cara jahat khan itu. Sekaligus dia telah membebaskan rakayat negerinya dari kekejaman Khan mereka. Sang gadis itu hidup bahagia di
desanya dan segera dia menikah dengan seorang bujang paling tampan di desanya.
Oleh. Irene Monteiro
Rewrite. Apero Fublic
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 6 April 2020.
Khan: Gelar pemimpin suku atau pemimpin suku-suku di sebuah kawasan di Asia Tengah. Kemungkinan dongeng ini muncul semasa kekuasaan orang-orang mongol dan suku-suku disana yang memang pada zaman dahulu terdiri dari suku bangsa yang kejam sebelum mereka mengenal Islam. Contoh pemimpin kejam seperti Jengis Khan, Hulagu Khan.
Sumber.
Irene Anne Monteiro. Favourite Stories From
Central Asia. 2000. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal. 33-38. Terjemahan.
Google terjemahan.
Sy. Apero Fublic
0 comments:
Posting Komentar