Jurnal Apero Fublic.- Kita pasti
pernah mengenal orang yang memiliki sifat yang suka di puji. Di mana-mana dia
selalu mencari muka dan perhatian agar dipuji orang. Dia selalu ingin terlihat
lebih dan mewah. Orang ini selalu meremehkan orang lain. Tidak ada yang lebih
baik dan lebih hebat selain dirinya.
Kalau dia
dibilang tidak mampu maka orang ini akan marah besar. Saat dia dipuji dan
di sanjung maka dia akan senang, bangga dan merasa hebat sekali. Orang seperti
ini selalu ingin di nomor satukan. Dia merasa berkelas kehidupannya. Apabila dia
seorang pemimpin maka akan muncul penjilat-penjilat di sekitarnya.
Orang-orang
akan mengolok-olok dirinya. Namun, dia justru merasa senang, merasa suka karena
di olok-olok. Hingga dia lupa diri dan merasa tinggi. Seperti daun yang
dihembus angin. Nantinya, dia akan jatuh mengenaskan saat angin berhenti
berhembus.
DAUN MELAYANG
Angin kemana
kau ber-hembus.
Mengapa
terburu-buruberhembus.
Seperti hendak
meniup senja.
Daun yang kau
terpa.
Telah melayang
tak tentu arah.
Senja tiada
guna dikejar,
Sebab malam
menjelang jua.
Wahai daun
melayang dihembus angin.
Seperti takdir
yang harus diterima.
Dituruti
sangat sakit dan menderita.
Tak dituruti
tetap sama.
Daun melayang
diterpa angin.
Seperti mimpi
dan angan-angan.
Saat melayang
begitu tinggi.
Dilampaui
pohonnya sendiri.
Daun melayang,
merasa hebat sekali.
Namun angin
juga akan berhenti.
Daun melayang
juga berhenti.
Daun melayang
jatuh ke semak-semak berduri.
Sengsara,
robek dan luka-luka.
Kau, wahai si
daun melayang.
Jangan pernah
lupa diri.
Ingat asal
usul dan ingat kemana kembali.
Kau bukan
burung, bersayap.
Kau bertulang
belakang yang bengkok.
Bukan pula
layang-layang.
Hanyalah daun
yang dipermainkan angin.
Nantinya, kau
akan menjadi sampah.
Oleh. Arini Putri
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra
Sungai Keruh,
4 Mei 2020.
Assalamualaikum
semuanya, terima kasih sudah berkunjung ke halaman syarce saya. Namaku Arini
Putri, boleh di panggil Arini atau Putri. Aku masih duduk di bangku SMP di
daerah ku. Mohon masukan tentang syarce-ku.
Maaf baru
belajar dan berani kirim karya kecil. Oh, iya! Buat teman-teman semua yang suka
menulis atau suka belajar menulis. Atau suka menulis puisi atau syarce atau
karya tulis lainnya. Jangan kamu simpan saja karya hatimu di buku catatan kamu.
Kirimkan saja
ke Jurnal Sastra Apero Fublic atau Apero Fublic. Melalui email redaksi
fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com. Ingat jangan melanggar hak cipta dan jangan
melanggar UU IT.
Sy. Apero Fublic.
0 comments:
Posting Komentar