Jumat, 08 Mei 2020

Daun Melayang: Perumpamaan Orang Suka di Puji

Jurnal Apero Fublic.- Kita pasti pernah mengenal orang yang memiliki sifat yang suka di puji. Di mana-mana dia selalu mencari muka dan perhatian agar dipuji orang. Dia selalu ingin terlihat lebih dan mewah. Orang ini selalu meremehkan orang lain. Tidak ada yang lebih baik dan lebih hebat selain dirinya.

Kalau dia dibilang tidak mampu maka orang ini akan marah besar. Saat dia dipuji dan di sanjung maka dia akan senang, bangga dan merasa hebat sekali. Orang seperti ini selalu ingin di nomor satukan. Dia merasa berkelas kehidupannya. Apabila dia seorang pemimpin maka akan muncul penjilat-penjilat di sekitarnya.

Orang-orang akan mengolok-olok dirinya. Namun, dia justru merasa senang, merasa suka karena di olok-olok. Hingga dia lupa diri dan merasa tinggi. Seperti daun yang dihembus angin. Nantinya, dia akan jatuh mengenaskan saat angin berhenti berhembus.

DAUN MELAYANG

Angin kemana kau ber-hembus.
Mengapa terburu-buruberhembus.
Seperti hendak meniup senja.
Daun yang kau terpa.
Telah melayang tak tentu arah.
Senja tiada guna dikejar,
Sebab malam menjelang jua.

Wahai daun melayang dihembus angin.
Seperti takdir yang harus diterima.
Dituruti sangat sakit dan menderita.
Tak dituruti tetap sama.

Daun melayang diterpa angin.
Seperti mimpi dan angan-angan.
Saat melayang begitu tinggi.
Dilampaui pohonnya sendiri.
Daun melayang, merasa hebat sekali.

Namun angin juga akan berhenti.
Daun melayang juga berhenti.
Daun melayang jatuh ke semak-semak berduri.
Sengsara, robek dan luka-luka.

Kau, wahai si daun melayang.
Jangan pernah lupa diri.
Ingat asal usul dan ingat kemana kembali.
Kau bukan burung, bersayap.
Kau bertulang belakang yang bengkok.
Bukan pula layang-layang.
Hanyalah daun yang dipermainkan angin.
Nantinya, kau akan menjadi sampah.

Oleh. Arini Putri
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra
Sungai Keruh, 4 Mei 2020.
Assalamualaikum semuanya, terima kasih sudah berkunjung ke halaman syarce saya. Namaku Arini Putri, boleh di panggil Arini atau Putri. Aku masih duduk di bangku SMP di daerah ku. Mohon masukan tentang syarce-ku.

Maaf baru belajar dan berani kirim karya kecil. Oh, iya! Buat teman-teman semua yang suka menulis atau suka belajar menulis. Atau suka menulis puisi atau syarce atau karya tulis lainnya. Jangan kamu simpan saja karya hatimu di buku catatan kamu.

Kirimkan saja ke Jurnal Sastra Apero Fublic atau Apero Fublic. Melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com.  Ingat jangan melanggar hak cipta dan jangan melanggar UU IT.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar