Jurnal Apero Fublic.- Potret negeri
tuan hamba adalah realitas di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal-hal
yang gratis akan menjadi tidak gratis saat diterapkan di lapangan. Semua dalam
administrasi tidak dipersulit. Namun dalam pelaksanaannya selalu dipersulit.
Semisal pembuatan
KTP atau KK dari aturan dan pimpinan semuanya gratis. Namun, saat di kelurahan,
di kecamatan menjadi berbayar. Berbayar yang tidak resmi dan masuk kantong
pegawainya. Bagi yang tidak memainkan uang, maka dia kemungkinan tahun depan
akan mendapatkan KTP atau KK yang dia urus.
Sistem ini
berlangsung diam-diam. Tidak ada yang mampu berbuat banyak. Kehidupan
masyarakat yang bodoh dan lugu. Dimanfaatkan oleh mereka-mereka. Mengapa negeri
tuan hamba begitu memprihatinkan. Karena semuanya memikirkan diri sendiri-sendiri.
Negeri tuan hamba tidak mengerti arti kesatuan sosial. Sehingga rakyat negeri
tuan hamba terus memprihatinkan.
GRATIS DARI HONGKONG
Kalau kamu ke
tuan hamba.
Tuan-tuan itu tuan negara.
Negara
menulis, pelaksana menghapus.
Tulis gratis, ditempel
di dinding.
Di belakang
dinding kasih amplop.
Kalau tak
amplop.
Tunggu 15 hari
kerja, tuan hamba.
Urus-urus ke
lurah.
Ada saja yang
meminta.
Urus ke
kecamatan, ada saja biaya.
Hati-hati
banyak kamera.
Selip aja di
dalam amplopnya.
Ke kantor Pak Herkules
Bikin sim,
lapor kehilangan,
Sama tahu aja,
lihat kode-kode di map nya
Bertemu tuan
ndoro
Lelang atau
beli aja, proyeknya
Beli aja, biar
cepat
Tender itu
orang tolol
Kamu hamba tenang saja
Saya tuan
acc-nya
Hei, ini uang
negara
Jangan kamu
main seenaknya
He he, ini uang
saya
Dapat rezeki.
Bantuan apa,
potong aja
Kan gratis pak
Gratis dari
Hongkong
Aku ini mau
juga.
Jadi orang
kaya.
Kok tuan-tuan
diam aja
Sistem dan
pengawasan mana!!!
EGP.
Oleh. Nimnam. (nama pena)
Editor. Desti.
S.Sos
Fotografer.
Dadang Saputra
Palembang, 7
Mei 2020.
Kategori:
Syarce Objektif.
Terima kasih
buat Jurnal Sastra Apero Fublic telah bersedia menerima karya syarce saya. Saya
tahu masih banyak kekurangan dalam tulisan saya. Tapi saya merasa bahagia telah
mengabadikan pengalaman hidup di Kota Palembang.
Kirim karya
kamu melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com.
Mari bersama-sama membangun dunia sastra yang mendidik masyarakat. Agar bangsa
kita menjadi bangsa yang besar.
Sy. Apero Fublic.
0 comments:
Posting Komentar