Jumat, 08 Mei 2020

Negeri Tuan Hamba. Gratis Dari Hongkong

Jurnal Apero Fublic.- Potret negeri tuan hamba adalah realitas di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal-hal yang gratis akan menjadi tidak gratis saat diterapkan di lapangan. Semua dalam administrasi tidak dipersulit. Namun dalam pelaksanaannya selalu dipersulit.

Semisal pembuatan KTP atau KK dari aturan dan pimpinan semuanya gratis. Namun, saat di kelurahan, di kecamatan menjadi berbayar. Berbayar yang tidak resmi dan masuk kantong pegawainya. Bagi yang tidak memainkan uang, maka dia kemungkinan tahun depan akan mendapatkan KTP atau KK yang dia urus.

Sistem ini berlangsung diam-diam. Tidak ada yang mampu berbuat banyak. Kehidupan masyarakat yang bodoh dan lugu. Dimanfaatkan oleh mereka-mereka. Mengapa negeri tuan hamba begitu memprihatinkan. Karena semuanya memikirkan diri sendiri-sendiri. Negeri tuan hamba tidak mengerti arti kesatuan sosial. Sehingga rakyat negeri tuan hamba terus memprihatinkan.

GRATIS DARI HONGKONG

Kalau kamu ke tuan hamba.
Tuan-tuan itu tuan negara.
Negara menulis, pelaksana menghapus.
Tulis gratis, ditempel di dinding.
Di belakang dinding kasih amplop.
Kalau tak amplop.
Tunggu 15 hari kerja, tuan hamba.

Urus-urus ke lurah.
Ada saja yang meminta.
Urus ke kecamatan, ada saja biaya.
Hati-hati banyak kamera.
Selip aja di dalam amplopnya.

Ke kantor Pak Herkules
Bikin sim, lapor kehilangan,
Sama tahu aja, lihat kode-kode di map nya

Bertemu tuan ndoro
Lelang atau beli aja, proyeknya
Beli aja, biar cepat
Tender itu orang tolol
Kamu hamba tenang saja
Saya tuan acc-nya

Hei, ini uang negara
Jangan kamu main seenaknya
He he, ini uang saya
Dapat rezeki.

Bantuan apa, potong aja
Kan gratis pak
Gratis dari Hongkong
Aku ini mau juga.
Jadi orang kaya.

Kok tuan-tuan diam aja
Sistem dan pengawasan mana!!!
EGP.

Oleh. Nimnam. (nama pena)
Editor. Desti. S.Sos
Fotografer. Dadang Saputra
Palembang, 7 Mei 2020.
Kategori: Syarce Objektif.
Terima kasih buat Jurnal Sastra Apero Fublic telah bersedia menerima karya syarce saya. Saya tahu masih banyak kekurangan dalam tulisan saya. Tapi saya merasa bahagia telah mengabadikan pengalaman hidup di Kota Palembang.

Kirim karya kamu melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com. Mari bersama-sama membangun dunia sastra yang mendidik masyarakat. Agar bangsa kita menjadi bangsa yang besar.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar