Jumat, 08 Mei 2020

Nasihat Mencintai.

Jurnal Apero Fublic.- Kita anak manusia tidak akan pernah lepas dari rasa cinta dan mencintai orang lain. Sebab sudah menjadi takdir kita sebagai makhluk Allah untuk saling mencintai. Namun, dalam menyampaikan rasa cinta kita juga harus dengan cara yang benar dan yang sesuai dengan adab dan agama.

Jangan sampai rasa cinta dibungkus dengan kepalsuan. Tapi justru hal tersebut adalah dorongan nafsu birahi yang sesaat. Oleh karena itu, kita harus menjaga diri dan hati. Tiadalah benar cinta namun berbuat tidak baik atau melanggar norma susila. Cinta sesungguhnya menjaga bukan merusak.

Tapi, kita juga sering khilaf dalam asmara cinta kita. Sehingga memperturutkan hawa nafsu dan tenggelam dalam ikatan cinta yang tidak halal. Kita lupa kalau kita tidak boleh melakukannya. Namun desakan dan dorongan perasaan akhirnya membuat kita menyerah.

Dalam keraguan itu, janji dan puja-puja kita dapatkan. Sehingga semakin yakin kita dengan cintanya. Tetapi, akhirnya semua yang dijanjikan tinggallah janji. Lalu menuai luka dan kecewa. Barulah sesal yang kita rasakan. Bersama uraian air mata yang tiada artinya.

NASIHAT CINTA

Bilah mata sudah mulai memandang indah.
Pada kelopak bunga yang merekah.
Lalu kupu-kupu datang terbang indah.
Menemani bunga yang mekar ranum.
Kupu-kupu bermain di tangkai gemulai.
Bunga merasa bahagia dan terlena.
Tapi di kalah senja mulai menjelang.
Kupu-kupu pulang kesarang.
Meninggalkan bunga seorang.
Yang layu, yang sendiri diterpa embun malam.

Begitulah perumpamaan cinta semu, kita.
Cinta-cinta yang direkayasa.
Mari-mari wahai muslimah.
Kita melangkah ke jalan hijrah.
Menunggu cinta yang halal saja.
Agar tak tertipu buaya-buaya.

Bilah kamu terlanjur jatuh cinta.
Cobalah untuk membatasi dan pergi saja.
Atau cintai sekedarnya, jangan lupa.
Anda bukan miliknya,
bukan pula pemuas nafsunya.
Sayangi secukupnya, rindui sewajarnya.
Agar tetap terjaga apabila berpisah.

Cinta sesungguhnya, cinta sebenarnya.
Hanya ada dalam ikatan cinta.
Dalam ibadah,
dalam perjuangan dan kesetiaan.

Wahai kau, muslimah.
Sadarlah, kembalilah pada jalan Allah.
Kita hijrah bersama-sama.

Oleh. Ayu Faqiah.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputa.
Palembang, 4 Mei 2020.
Buat teman-teman dimana saja berada. Kalau kamu suka menulis atau mau belajar menulis. Cobalah kirim karya tulismu ke Jurnal Sastra Apero Fublic atau Apero Fublic. Jurnal Apero Fublic menerima semua jenis tulisan sastra dari masyarakat.

Tidak perlu malu dengan hasil tulisan anda. Tidak perlu khawatir hak cipta tetap ditulis oleh pengirim. Jangan sampai inspirasi hati tidak tersampaikan.

Jangan biarkan karyamu dikubur pada buku-buku catatan saja. Jangan melanggar hak cipta dan melanggar UU IT. Kirim melalui email redaksi fublicapero@gmailcom atau duniasastra54@gmail.com.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar