Sabtu, 09 Mei 2020

Perut Buncit Abdi Negeri

Jurnal Apero Fublic.- Perut buncit adalah salah satu tanda kalau orang banyak makan dan suka duduk. Perut buncit juga mengisyaratkan kalau orang tersebut pemalas. Malas berpikir dan malas berbuat.

Kita lihat orang-orang yang bekerja di pemerintahan. Orang-orang ini selalu berpikir gajinya aman. Asal datang dan absen serta menjalankan fungsi tertulis. Kalau mengajar masuk dia memberikan mata pelajaran. Tulis dan catat dia duduk di kursi. Kemudian keluar dan begitulah berkelanjutan. Masalah pintar atau tidak bukan urusan dia.

Atau seorang pejabat dia juga begitu. Mereka datang dan duduk dan berjalan seperti sedia kalah. Tidak ada inovasi dan tidak ada pengembangan. Berjalan saja seperti itu, kaku dan tidak kreatif. Perut sudah buncit, duduk di kursi dan berputar-putar bermain hendpon.

Orang-orang ini tidak ada jiwa nasionalisme atau cinta tanah air. Mereka bekerja di pemerintahan untuk mengamankan perut saja. Tidak berpikir bagaimana memajukan bangsa ini. Hal-hal demikian terjadi, mulai dari perangkat desa sampai ke pusat pemerintahan.

Kalau di pedesaan, lihat saja pembangunan dan sosial budaya yang tidak berkembang. Kepala desa yang lembek dan selalu berpikir uang. Tanpa ada pikiran kreatif untuk memajukan desa yang dia pimpin.

PERUT BUNCIT

Perut buncit
Yang duduk di kursi empuk
Kadang berjalan menabrak babi
Sering berbaring di kasur empuk
Mulut menguap, mengeliat-geliat
Terima gaji sebulan sekali.

Perut buncit,
Perut banyak cacing, lemak
Orang bilang banyak makan haram
Pemalas dan pendengki
Merasa hebat, penganut paham neofeodalisme

Perut buncit,
Maen handpone di kursi
Datang absen dan pergi
Yang penting hadir hepi
Gaji tidak terkurangi
Masalah maju bangsa cukup wacana

Perut buncit
Duduk diatas punggung rakyat
Sungguh beban yang berat
Sehingga rakyat melarat
Negara jalan ditempat

Negara tidak maju-maju
Banyak perut buncit
Seperti babi, seperti tikus
Bekerja asal jadi
Yang penting dapat duit
Tidak ada cinta negeri
Sebab cukup ikut upacara hari senin

Mana dia mengerti
Bela bangsa dengan tindakan
Dia Cuma tahu, bela bangsa orang perang
Dasar perut buncit
Otak kosong, intelektual melompong
Sedikit berkata sok, hebat.

Perut buncit
Itu penyakit,
Penyakit hati, penyakit perut
Menghinggapi orang malas
Malas berpikir, malas berbuat.

Perut buncit
Yang perut kempes juga mengidap
Penyakit perut buncit
Pelayan rakyat, siapa bilang.

Perut buncit
Penindas kehidupan bangsa.

Oleh. Grigara Nugroho
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra
Surabaya, 7 Mei 2020.
Terima kasih buat Jurnal Sastra Apero Fublic yang telah bersedia mempublikasikan syarce atau syair cerita saya. Dengan adanya kolom syarce kritik ini saya dapat menuangkan inspirasi sastra saya pada kritik sosial.

Saya berharap semoga Jurnal Sastra Apero Fublic terus terbit dan menerima kiriman karya anak bangsa. Memang karya rakyat tidak se-bagus karya seniman.

Namun rakyat lah yang dapat memberitahu apa yang mereka rasakan. Maka, buat teman-teman di mana saja. Kirimkan syarce kalian yang bertema kritik ke Apero Fublic. Agar semua masalah dan inspirasi rakyat tersampaikan.

Kirim karya kamu melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com. Mari bersama-sama membangun dunia sastra yang mendidik masyarakat. Agar bangsa kita menjadi bangsa yang besar.  

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar