Rabu, 13 Mei 2020

Purnama Cinta

Jurnal Apero Fublic.- Ketika kita mencintai seseorang dengan tulus. Saat hati kita yang berbicara jujur dengan perasaan kita. Keiklasanlah yang hadir di dalam hidup kita. Kesulitan dan kesusahan akan kita lewati dengan sabar. Sebab cinta telah menerangi jalan hidup kita yang gelap dan sulit.

Orang yang kita cintai akan menjadi kekuatan hidup bagi kita. Memberikan semangat yang besar untuk memenangkan perjuangan kita. Wajahnya yang kusam akan bersinar terang saat kita menatapnya. Lalu hati berkata, aku rela berkorban apapun demi dirimu, kekasihku.

Perjuangan pun tanpa kenal lelah. Gelap menjadi terang oleh purnama cinta. Purnama yang tidak akan pernah tenggelam atau hilang tertutup awan. Purnama yang selalu hadir di sepanjang jalan hidup. Kaulah purnama cintaku yang menerangi jalan kehidupan ku.

PURNAMA CINTA

Bulan purnama hadir.
Saat hujan dan mendung telah pergi.
Indahnya ku pandang malam ini.
Lihatlah, awan kembali purnama tertutupi.
Di waktunya, purnama juga mati.

Malam ini gelap, tiada bintang.
Langit hitam kelam.

Namun mataku memandang, wajahmu.
Purnama yang tak pernah padam.
Purnama, di langit hatiku.
Wajahmu, lebih terang dari purnama malam itu.
Bintang bersinar dalam kelipan matamu.
Sehingga saat kau mengedip.
Padam, resah-resah di dalam jiwaku.
Sebab cintaku padamu.
Telah mendamaikan dunia untukku.

Malam-malam bolehlah gelap.
Segelap malam tak berbintang dan berbulan.
Purnama di langit boleh tenggelam.
Mungkin jua, hilang tertutup awan dan hujan.

Demikianlah, adik.
Purnama terindah itu, adalah kamu.
Purnama di langit hidupku.
Walau segelap apa, takdir ini.
Kini terang benderang.
Oleh pengharapan dan mimpi kita.

Adik.
Kaulah purnama hidupku.
Purnama cintaku.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Palembang, 13 Mei 2020.
Terima kasih pada Jurnal Sastra Apero Fublic yang telah bersedia mempublikasikan syarce atau syair cerita karya saya. Jujur pada awalnya saya merasa ragu untuk mengirim karya saya ini.

Tapi hatiku berkata dengan kuat. Kalau aku mau belajar dan mencintai seni berpuisi dan bersyair. Maka aku harus belajar banyak dan tidak perlu malu dengan hasil karya sendiri.

Buat teman-teman apabila kamu mau mengirimkan karya tulis kalian apa pun jenisnya. Kirim saja ke Jurnal Sastra Apero Fublic atau Apero Fublic. Kirim melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar