Jurnal Apero Fublic.- Pada zaman
sekarang arti kemodernan atau simbol kemajuan seorang wanita adalah dengan
membuka auratnya. Dengan menampilkan setengah dari auratnya pada publik. Dengan
demikian merasa sudah menjadi wanita yang modern, pintar, terpelajar dan
keren.
Disisi lain wanita yang berpenampilan sederhana dan tertutup dianggap
wanita yang ketinggalan zaman, tidak terpelajar, atau kuno. Benarkah demikian
ukuran kemodernan dan kehebatan seorang wanita.
Teruntuk kamu, kaum ku.
Apa kabar, apakah kalian bertambah cantik?.
Kepada Kaum Wanita
Yang Aku Sayangi. Apa kabar di akhir zaman ini, kalian semua di zaman yang buruk ini. Semoga kaum
wanita semakin baik dan semakin bahagia.
Wanita-wanita
di mana saja berada. Benarkah keterbukaan aurat adalah tanda kehebatan kaum
kita. Semakin terbuka baju dan semakin singkat rok adalah tanda wanita masa
kini. Benarkah? Tanda kemajuan dari kaum kita. Tanda kebangkitan kaum wanita. Tanda
pintar-nya seorang wanita.Tanda sukses kaum wanita. Tanda cantik kaum wanita. Tanda
modern seorang wanita. Benarkah?.
Kalau semakin
terbukanya pakaian kita adalah simbol kemodernan. Lalu bagaimana wanita
di zaman purba atau wanita-wanita pada suku-suku primitif. Mereka tidak memakai
apapun kecuali penutup kemaluan mereka yang terbuat dari dedaunan atau kulit hewan. Seandainya keterbukaan pakaian adalah tanda kebangkitan wanita. Lalu apa
nilainya prestasi, keterampilan, dan pengalaman kita. Kalau keterbukaan aurat tanda
pintar-nya seorang wanita. Apa gunanya kita belajar di sekolah dan di bangku
kuliah.
Wahai kaum
wanita, tidakkah kalian pikir semua itu hanyalah hasrat kita yang ingin
dipandang cantik. Tidak tahukah kalau kita sedang meyakinkan orang-orang kalau
kita cantik. Tapi kita hanyalah seorang wanita yang tidak punya pandangan hidup.
Tidak sadar-kah kalau hal demikian merusak moral laki-laki. Rusaknya moral
laki-laki adalah hancur-nya kehidupan wanita.
Wahai kaum
wanita, mengapa kita tidak merubah pandangan demikian dengan akal sehat kita.
Mengapa kita tidak berkata, cantik-nya wanita dari ilmunya. Cantik-nya wanita
dari karir-nya. Cantik-nya wanita dari akhlak-nya. Cantik-nya wanita dari
kesetiaannya dan kejujurannya. Cantik-nya wanita dari kasih sayangnya. Cantik-nya
wanita dari terjaga-nya malu dan harga dirinya. Mengapa kita tidak berpikir
demikian, bukankah itu lebih baik. Baik untuk kita, untuk masyarakat, untuk
anak-anak kita, untuk manusia. Mengapa kita menjadikan kaum kita sebagai eksploitasi.
Mengapa?.
Kepada kaum
wanita, aku juga wanita. Apa yang harus kita perbuat untuk melindungi diri kita
dan melindungi kaum laki-laki.
Oleh. Sopi Isabela Niki.
Editor. Desti.
S.Sos.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Balikpapan. 22
Mei 2020.
Terimah kasih
untuk semuanya telah mampir di halaman Surat Kita karya saya. Bagi kalian yang
ingin menulis Surat Kita dapat mengirimkan ke Apero Fublic atau Jurnal Sastra
Apero Fublic melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau
duniasastra54@gmail.com. Ingat, jangan melanggar UU IT Republik Indonesia.
Media tidak bertanggung jawab terhadap isi.
Sudah tahu
belum apa itu Surat Kita. Surat Kita adalah jenis karya sastra yang seperti
sebuah surat. Dikirim untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas. Fungsi Surat
Kita untuk latihan menulis, kritik sosial, ungkapan perasaan, cinta, nasihat,
religius dan sebagainya. Surat Kita layaknya sebuah surat yang dikirim pada
seseorang.
Tentu saja
dalam menulis surat kita kita tidak menujukan pada satu objek dengan jelas.
Objek surat kita harus samar dan umum untuk semua orang. Apabila kita mengirim
pada satu objek misalnya pada seorang gubernur. Jelas ditujukan untuk gubernur.
Maka namanya bukan surat kita tapi surat terbuka. Dimana tujuan pesannya jelas
pada satu objek.
Sy. Apero
Fublic.
0 comments:
Posting Komentar