Kamis, 21 Mei 2020

Surat Kita: Kepada Perpisahan Kita.

Jurnal Apero Fublic.- Perpisahan akan meninggalkan kesan pada semua orang. Sehingga membuat perasaan yang tidak menentu. Terkadang membuat perasaan terpendam yang menyedihkan. Kenangan-kenangan yang tidak dapat di hapus dalam waktu cepat. Membuat sisi lain dalam jiwanya.

Ditujukan Kepada Perpisahan Kita.
Kepada perpisahan kita yang telah memecah sebuah cermin menjadi beberapa keping. Untuk perpisahan kita yang jauh memisah bagaikan tembok yang tinggi.

Perpisahan ini, adalah jalan yang sakit namun harus terjadi. Sebab telah hancur beberapa tebing-tebing indah yang dulu kita bangun bersama. Sehingga hanya menyisakan arang dari pembakaran kita dulu. Abu-abunya terbang entah kemana.

Begitulah kiranya sebuah perpisahan. Yang akan selalu memberikan kesan dari dua insan. Entah kesan yang indah atau kesan yang menyakitkan. Karena seindah apapun sebuah perpisahan. Tetaplah perpisahan yang meneteskan air mata. Kita pernah satu dua langka menuju satu arah. Juga dua raga yang berbeda namun memiliki jiwa yang satu.

Kepada perpisahan kita yang telah menjadi kenangan. Perpisahan yang tidak pernah terduga sedikit pun. Yang tidak pernah terbayang sama sekali. Sungguh tidak dapat dibayangkan sama sekali, dengan akhir yang menyakitkan.

Kepada perpisahan kita yang melukai. Taman yang dulu penuh bunga-bunga dan kupu-kupu. Kini dingin tertutup salju yang memutih. Membekukan semua kehangatan yang pernah ada. Waktu dahulu terasa begitu cepat. Sekarang terasa begitu lama sekali. Tapi apa hendak di kata, inilah jalan yang harus ditempuh.

Kepada perpisahan kita yang menjadi kenangan. Marilah kita saling memaafkan dan melupakan. Kita habiskan yang salah-salah. Kita hapus yang hitam-hitam. Aku juga bersyukur, sebab mendapat banyak pelajaran yang berharga. Suatu yang aku tahu sekarang, adalah jangan mudah terlalu percaya. Jangan berharap pada yang bukan takdir kita. Atau mungkin juga ini adalah dosa-dosa. Telah melupakan adat-istiadat dan hukum agama. Mungkin juga salah, sebab bersama dengan hati yang belum direstui ilahi.

Kepada perpisahan kita yang kau ucapkan dahulu. Selamat jalan dan selamat berpisah. Semoga di lain waktu kita kembali dapat saling menyapa. Sebagai sahabat, sebagai teman yang amnesia pada cerita yang pernah di karang bersama. Semoga kau selalu sehat dan bahagia selalu.

Dariku, yang Kau pisahkan dahulu. Yang telah melupa.

Oleh. Sadaria.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Ogan Ilir, 21 Mei 2020.
Demikianlah Surat Kita dariku. Buat sahabat-sahabat yang ingin mengirim surat kita dapat di kirim ke Apero Fublic atau Jurnal Sastra Apero Fublic. Melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com. Sudah tahu apa itu surat kita. Surat Kita adalah sebuah surat yang di kirim tanpa alamat dan tujuan.

Melalui sebuah media massa, seperti koran, majalah, tabloid, buletin, media siber, media sosial atau selebaran. Surat Kita adalah sebuah karya sastra yang berfungsi untuk mengungkapkan perasaan, ide, kritik sosial, tentang cinta, lingkungan hidup, dan sebagainya. Kaidah surat cinta sama dengan kalimat sebuah surat.

Boleh dikirim meniru surat non formal atau surat formal. Tergantung dengan kreatifitas kalian. Ayo, kirim tulis Surat Kita agar kamu dapat menyampaikan ide-idemu melalui dunia kesastraan. Dalam menulis Surat Kita boleh nama pena atau nama sendiri. Tidak boleh melanggar UU IT Republik Indonesia.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar