Jurnal Apero Fublic.- Manusia
adalah makhluk yang sangat merusak lingkungan hidup. Berbuat sesuka hati dan
berbuat tanpa perhitungan. Dengan alasan membangun manusia berbuat merusak
alam.
Pemanasan
global terus terjadi dan berlangsung. Membuat ekosistem lingkungan hidup
menjadi rusak para. Jutaan ton sampah plastik masuk laut dan tempat penampungan
air alami. Betapa rusaknya alam, yang sudah kehilangan keseimbangannya.
Kepada manusia
dimana saja berada.
Aku tujukan
pada kalian yang mengaku manusia. Makhluk yang dianggap sempurna dan menguasai
bumi. Banyak sekali hal-hal yang telah kau perbuat di muka bumi ini. Kalian
begitu santai dengan segala aktivitas kerusakan. Bukan hanya limbah industri dan
knalpot kendaraan. Sampah bekas makan kalian juga sembarangan sekali kalian
buang. Kalian berlaku seenaknya saja tanpa memikirkan tempat tinggal kalian di
bumi. Tanpa rasa bersalah kalian menguras bumi mengikuti nafsu kalian. Manusia,
mengapa kalian begitu lemah dan tidak mau berpikir bijak. Mengapa kalian selalu
meremehkan hal yang kecil. Padahal menjadi besar besar dan luas apabila
dilakukan oleh miliaran manusia di bumi ini.
Kepada manusia
yang tidak mau tau dengan kelestarian alam. Mengapa kalian berbuat serakah demikian tanpa memikirkan generasi bumi kedepan-nya. Kalian begitu tidak
mengerti kalau sumber daya alam ada batasnya. Kalian berpikir semuanya akan
tersedia demikian sepanjang waktu. Sungguh kalian makhluk perusak alam ini.
Wahai manusia
perusak alam, mulailah mempelajari lingkungan. Mari menanam pohon, mari mengolah
sampah, mari buat industri yang rama lingkungan hidup, mari selamatkan
hewan-hewan, mari selamatkan tempat penampungan air alami. Mulai dari danau,
lebung, paya-paya, sungai, benca, bencani, dan lautan.
Manusia yang
tidak memperhatikan sekeliling. Marilah kita merawat dan menjaga alam
bersama-sama. Jadikan pendidikan penting dalam masyarakat tentang lingkungan
hidup. Agar manusia mengerti bagaimana menjaga dan mengetahui dampak rusaknya
lingkungan hidup bagi berlanjutnya kehidupan manusia.
Dariku, anak
manusia. Apabila salah kata mohon maaf, pada Allah mohon ampun. Mari kita
selamatkan bumi kita.
Oleh. Ade Rahmadhania.
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Palembang, 21
Mei 2020.
Demikianlah
Surat Kita karya ku. Aku mengangkat isu lingkungan hidup. Kalian dapat menulis
Surat Kita dengan teman kalian masing-masing. Surat Kita adalah karya sastra
yang bertemakan surat lalu dikirim tanpa tujuan dan alamat.
Surat Kita dimuat
pada media massa, seperti koran, majalah, tabloid, buletin, selebaran, media
siber, dan media sosial. Apabila kamu
ingin mengirim Surat Kita.
Kirim saja ke Apero Fublic atau Jurnal Sastra Apero
Fublic melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau
duniasastra54@gmail.com. Syarat jangan melanggar hak cipta dan UU IT Republik
Indonesia.
Sy. Apero
Fublic.
0 comments:
Posting Komentar