Jumat, 08 Mei 2020

Syair Cerita. Jangan Terlalu Merindukan.

Jurnal Apero Fublic.- Kisah rindu tidak akan pernah berakhir dalam perjalanan insan manusia. Rindu-rindu yang begitu dalam memenuhi relung hati. Namun, apa daya kerinduan berakhir dengan penantian. Menanggung rindu begitu sulit bagi hati yang dirundung cinta.

Aku merindukan seseorang yang telah menumbuhkan harapan-harapan. Janji dan ucapannya telah mencuri hati dan jiwaku. Dia telah membawa semuanya kedalam hidupnya. Sehingga yang tersisa padaku, hanyalah puing-puing kerinduan.

Akankah hari-hari indah itu akan datang. Akankah hari-hari kebahagian akan tiba. Atau sebaliknya, air mata yang berurai dan sebilah pisau menancap di hatiku. Luka yang dalam, lalu membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sembuh. Aku hanya berdoa dan berharap. Cinta itu benar, dan mengucap dua kalimat syahadat bersamamu.

MENUNGGU DAN RINDU

Lihat mega merah di upuk barat, dan kemilaunya.
Matahari telah terbit sudah.
Tapi mengapa bulan tetap diam.
Sedangkan alam telah menyalah terang.
Bulan masih diam, cahaya tiada lagi.
Pucat, itulah bulan kesiangan.

Kamu tahu,
kalau itu hanya perumpamaan saja.
Pada hati yang dirundung bencana cinta.
Terasa serba salah.
Resah-resah dan gelisah
Terkadang marah dan benci
Entah pada apa, entah pada siapa.

Mungkin pada bulan kesiangan.
Atau pada kemilau merah di pagi hari.
Mungkin pada awan dan hujan.
Begitulah kiranya kalau menunggu.
Semua disapa, waktu sehari terasa setahun.

Dimana yang diharapkan belum datang.
Mengapa dia belum memetik bunga.
Lalu menuntun jalan ku.

Ha.. sudahlah.
Matahari telah terbit,
Bulan pun kesiangan, tetap diam.
Kau tahu itulah hatiku.
Menyalah seperti matahari terbit.
Kesal menunggu,
Seperti bulan hingga telat kembali.

Ditekan rindu dan harapan.
Datanglah,
Walau dalam mimpi. Aku rindu.

Oleh. Ayu Ulandari
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra
Palembang, 5 Mei 2020.
Kepada sahabat-sahabat syarce dimana saja berada. Kamu suka menulis puisi, syarce atau syair cerita. Jangan kalian kubur di dalam buku-buku catatan saja. Atau suka menulis sastra jenis-jenis lainnya. Jangan di simpan di dalam buku-buku catatan saja.

Kirimkan karya kalian ke Jurnal Sastra Apero Fublic atau Apero Fublic. Tidak perlu bagus kok, bisa di edit. Jangan malu karena kita sama-sama belajar. Asal jangan melanggar hak cipta orang dan melanggar UU IT.

Mari sampaikan inspirasi dan pesan kebaikan melalui dunia sastra. Kamu bisa juga menjadi penulis terkenal atau seorang sastrawan. Kirimkan melalui email fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar