Jurnal Apero Fublic.- Kisah rindu
tidak akan pernah berakhir dalam perjalanan insan manusia. Rindu-rindu yang
begitu dalam memenuhi relung hati. Namun, apa daya kerinduan berakhir dengan
penantian. Menanggung rindu begitu sulit bagi hati yang dirundung cinta.
Aku merindukan
seseorang yang telah menumbuhkan harapan-harapan. Janji dan ucapannya telah
mencuri hati dan jiwaku. Dia telah membawa semuanya kedalam hidupnya. Sehingga
yang tersisa padaku, hanyalah puing-puing kerinduan.
Akankah
hari-hari indah itu akan datang. Akankah hari-hari kebahagian akan tiba. Atau
sebaliknya, air mata yang berurai dan sebilah pisau menancap di hatiku. Luka
yang dalam, lalu membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sembuh. Aku hanya
berdoa dan berharap. Cinta itu benar, dan mengucap dua kalimat syahadat
bersamamu.
MENUNGGU DAN RINDU
Lihat mega
merah di upuk barat, dan kemilaunya.
Matahari telah
terbit sudah.
Tapi mengapa
bulan tetap diam.
Sedangkan alam
telah menyalah terang.
Bulan masih
diam, cahaya tiada lagi.
Pucat, itulah
bulan kesiangan.
Kamu tahu,
kalau itu hanya perumpamaan saja.
Pada hati yang
dirundung bencana cinta.
Terasa serba
salah.
Resah-resah
dan gelisah
Terkadang
marah dan benci
Entah pada
apa, entah pada siapa.
Mungkin pada
bulan kesiangan.
Atau pada
kemilau merah di pagi hari.
Mungkin pada
awan dan hujan.
Begitulah
kiranya kalau menunggu.
Semua disapa,
waktu sehari terasa setahun.
Dimana yang
diharapkan belum datang.
Mengapa dia
belum memetik bunga.
Lalu menuntun
jalan ku.
Ha.. sudahlah.
Matahari telah
terbit,
Bulan pun
kesiangan, tetap diam.
Kau tahu
itulah hatiku.
Menyalah
seperti matahari terbit.
Kesal menunggu,
Seperti bulan hingga telat kembali.
Ditekan rindu
dan harapan.
Datanglah,
Walau dalam
mimpi. Aku rindu.
Oleh. Ayu Ulandari
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra
Palembang, 5
Mei 2020.
Kepada
sahabat-sahabat syarce dimana saja berada. Kamu suka menulis puisi, syarce atau
syair cerita. Jangan kalian kubur di dalam buku-buku catatan saja. Atau suka
menulis sastra jenis-jenis lainnya. Jangan di simpan di dalam buku-buku catatan
saja.
Kirimkan karya kalian ke Jurnal Sastra Apero Fublic atau Apero Fublic. Tidak perlu
bagus kok, bisa di edit. Jangan malu karena kita sama-sama belajar. Asal jangan
melanggar hak cipta orang dan melanggar UU IT.
Mari sampaikan inspirasi dan
pesan kebaikan melalui dunia sastra. Kamu bisa juga menjadi penulis terkenal
atau seorang sastrawan. Kirimkan melalui email fublicapero@gmail.com atau
duniasastra54@gmail.com.
Sy. Apero Fublic.
0 comments:
Posting Komentar