Jurnal Apero
Fublic.- Hujan memang selalu memberikan inspirasi yang dalam dan terjadi di mana-mana. Hujan selalu menjadi objek dan cerita kenangan masa-masa kecil.
Memang, seorang anak selalu dekat dengan hujan. Mereka yang tidak pernah merasakan bagaimana bermain hujan. Pastilah tidak bahagia semasa anak-anaknya. Berikut ini salah satu puisi tentang hujan masa lalu dan masa dewasanya.
TENTANG HUJAN
Setiap tetesnya,
seakan membawaku
terlelap,
Dan hampir di
setiap tetesnya,
Membawaku kembali
pada masa kecilku.
Masa dimana
hujan adalah sabahat yang kunantikan.
Rintiknya seakan
penuh tawa ria.
Bahkan jejaknya
sekalipun,
menjadi sarana
bermain yang mengasikkan.
Aku selalu
heran,
Mengapa ibuku
begitu membenci hujan?
Hujan sangatlah
menyenangkan.
Sungguh,
aku menangis
setiap kali ibu menyeret ku,
bahkan mengurung
ku didalam rumah,
ketika sahabatku
itu menghampiriku.
Sedih rasanya,
hanya bisa
menyapa dibalik jendela kamrku.
Bertahun-tahun
berlalu,
barulah aku
sadari ketakutan itu.
Hujan yang
kukenal dulu,
Hujan yang
selalu mengajakku bermain,
Kini mulai
membuatku khawatir.
Dan aku.
masih seperti
dulu,
Mengunci diriku,
dan memandangnya dibalik jendela.
Seakan hujan
mulai kesal dengan sikapku,
Ia pun semakin
memberontak,
Memaksa masuk
kedalam rumahku,
Bahkan memaksaku
untuk segera keluar dari persembunyianku.
Aku bahkan
mulai membencinya,
Aku bahkan
mulai takut bersamanya.
Oh Tuhan
Hujan yang
kurindukan,
Kini berubah
menjadi sebuah banjir.
Oleh.
Mahdalena Salupra.
Editor. Desti.
S.Sos.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Sumber:
Sapardi Djoko Damono dan Para Penulis Terpilih Indonesia. Menenun Rinai Hujan.
Surakarta: Oase Group, 2019.
Mengenal penyair;
Mahdalena Salupra lahir pada 23 Juli 1994. Setelah menamatkan pendidikan
sarjanahnya. Lena bekerja sebagai seorang karyawan swasta pada sebuah
perusahaan. Permainan kesukaannya adalah bolla badminton.
Sering bermain
mengisi waktu-waktu senggang. Dia selalu berpikir positif dan berusaha yang
disertai doa. Merupakan pondasi hidupnya dalam kesehariannya. Untuk semua
sahabat pencinta puisi atau syair.
Dapat mengirim karya puisi ke Apero Fublic
melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com. Karya
tidak harus bagus dan indah. Jangan melanggar hak cipta orang dan melanggar UU
IT. Apero Fublic tidak bertanggung jawab atas karya. Tapi hanya sebagai wadah
publikasi karya sastra.
Sy. Apero
Fublic.
0 comments:
Posting Komentar