Kamis, 25 Juni 2020

Puisi Lama: HARI-HARI PENANGGUNGAN

Jurnl Apero Fublic.- Puisi lama angkatan tahun 50-an ini. Adalah salah satu puisi yang bersifat religius Islami. Selain itu kata-kata dalam syair puisi adalah kata-kata yang bermakna. Sulit untuk memahami maksudnya. Yang dapat menjelaskan secara detail hanya penulis dan para sastrawan.

HARI-HARI PENANGGUNGAN

Bayang-bayang yang berpaut cahaya senja.
Tiarap atas bumi dan meratap.
Matahari sebentar kehilangan merahnya.

Sekiranya bumi ini hendak padam.
Padamlah hati.
Seluruh hidup makin jadi berkurang.
Makin dekat kepisahan cinta dari hati.
Makin jauh perjalanan buat yang pergi.

Kawan, yakinlah akan kehitaman malam.
Seluruh perjalanan akan kehilangan kiblat.

Kembalilah sebelum terbenam.
Bapak-bapak yang durhaka.
Jangan tunda sampai esok tiba.
Kita tidak tahu kemauan malam.

Oleh. Jamil Soeherman.
Surabaya, Desember 1953.
Rewrite. Apero Fublic.
Editor. Selita. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Sumber: Djamil Soeherman dan Mohammad Diponegoro. Kabar Dari Langit. Bandung: Pustaka, 1988. H. 68.
Buat semuanya terimakasih sudah mampir ke halaman ini. Inilah bentuk puisi lama yang lahir dari penyair tahun 50-an. Bagi Anda yang ingin mempublikasikan karya puisinya atau karya tulis lainnya.

Kirimkan ke Apero Fublic atau Jurnal Sastra Apero Fublic melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com atau whatsApp 081367739872.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar