Jurnal Apero Fublic.- Puisi lama
atau puisi kenangan sangat mudah dikenali. Saat kita membaca bagaimana
kata-katanya penuh dengan perumpamaan. Sehingga menuntut kebijaksanaan dan
kecerdikan yang tinggi. Seperti puisi berikut ini yang berjudul malam Braga.
MALAM BRAGA
Aku akan
pergi, itu pasti.
Meninggalkan kabut
dan cuaca yang kelam.
Bersama malaikat
berwajah segar.
Bersama cinta
yang tumbuh ramah di dada.
Kuambung harum
mawar.
Yang semerbak
dari kedalaman kalbumu.
Dalam keheningan
Braga.
Dalam
kesendirianku. Aku kenangkan.
Semua itu.
Meski aku
harus pergi bersama malaikat.
Berwajah segar.
Bersama cinta.
Yang tumbuh
rumah di dada.
1989.
Oleh. Soni Farid Maulana.
Rewrite. Apero
Fublic.
Editor. Selita.
S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Sumber: Soni
Farid Maulana. Matahari Berkabut. Bandung: Pustaka, 1989. H. 13.
Buat semua
sahabat yang ingin mempublikasikan hasil karya puisi atau karya tulis yang
lainnya. Dapat mengirimkan melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau
duniasastra54@gmail.com atau whatsApp 081367739872. Kirimkan karyamu dan
berikan inspirasi pada dunia. Jangan melanggar hak cipta dan UU IT Republik Indonesia.
Sy. Apero Fublic
0 comments:
Posting Komentar