Senin, 29 Juni 2020

Surat Kita: Kepada Para Pedagang Kecil

Jurnal Apero Fublic.- Di sekitar rumah kita biasanya ada warga yang membuka warung. Mereka menjual berbagai keperluan sehari-hari. Dengan modal seadanya dan bersabar menghadapi para pembeli yang banyak tingkah laku, banyak pula perkataan yang tidak enak didengar pedagang kecil.

Ketika mereka membuka warung, baik itu warung manisan atau warung sayuran. Saat itu, mereka telah membantu jalannya ekonomi negara kita. Menjadi pendistribusi tingkat dasar dari sebuah produk, ujung tombak. Mulai dari produk industri, produk pertanian, dan perikanan-peternakan.

Penduduk sekitar jadi mudah berbelanja dan terbantu sekali. Oleh karena itu, jangan meremehkan para pedagang kecil di sekitar kita. Begitu pun kalau kamu punya usaha yang besar, pabrik besar, bayangkan tanpa pedagang kecil.

Apakah produk dapat terpasarkan di tengah rakyat secara luas. Walau pengusaha terkaya di negara ini. Harta ratusan triliun rupiah. Tetaplah berhutang budi pada para pedagang kecil. Marilah kita berpikir sejenak agar kita tidak menjadi manusia sombong.


Kepada Pedagang Kecil
Pemilik Warung Di Kampung Atau di RT.

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.

Kepada saudara-saudari yang telah berusaha membuka warung kecil di kampung, di sudut gang atau dimana saja. Saya sebagai warga yang selalu berbelanja di pagi hari atau kapan saja. Mengucapkan terimakasih banyak atas dagangan kalian. Kalian telah membantu sekali dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari warga.

Kami sebagai warga meminta maaf apabila sering rewel, ini dan itu. Semoga kesabaran dan jerih payah kalian dibalas Allah dengan pahala yang besar. Kami dapat memberi makan anak-anak dan keluarga. Maaf juga, sebab sering menawar atau kadang berhutang. Kami juga tahu, untung kalian tidak banyak. Jadi maafkan kami dan terimakasih.

Buat ibu-ibu yang suka berbelanja. Jangan terlalu kalau menawar, kasihan-kan pedagang. Kalau kalian kerang membayar atau berhutang. Cepatlah lunasi dan berbelanja lagi. Agar dagangan mereka terus berlanjut dan kita tersedia kebutuhan hidup.

Begitu juga para pedagang, jadilah pedagang yang jujur. Jujur menimbang dan jujur kuwalitas-nya. Jangan hanya memikirkan untung yang besar. Sampai-sampai mengabaikan dosa yang besar.

Buat pemerintah bolehlah membantu para pedagang kecil dengan dana hibah atau dana pinjaman tanpa riba. Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih pada pedagang kecil. Yakinlah, kalian bukan hanya mendapat untung. Tapi juga mendapat pahala dari Allah SWT. Aammiiiinnnnn.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.

Dari. Buda Aisyah Nirmala.
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra.
Bima, 30 Juni 2020.
Buat semuanya yang ingin mengirim surat kita. Kirimkan saja ke Apero Fublic atau jurnal Apero Fublic melalui email fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com atau whatsApp 081367739872. Surat kita harus bertema tidak bersifat rasial dan tidak melanggar UU IT Republik Indonesia.

Surat kita adalah jenis kesastraan yang selayaknya sebuah surat. Tapi dikirim tidak ditujukan pada satu objek jelas. Surat kita bersifat abstrak dari alamatnya, tujuannya, objeknya. Ada tiga manfaat surat kita. Pertama untuk hiburan, kedua sebagai media belajar menulis, ketiga untuk kritik sosial.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar