Jurnal Apero Fublic.- Di sekitar
rumah kita biasanya ada warga yang membuka warung. Mereka menjual berbagai
keperluan sehari-hari. Dengan modal seadanya dan bersabar menghadapi para
pembeli yang banyak tingkah laku, banyak pula perkataan yang tidak enak didengar
pedagang kecil.
Ketika mereka
membuka warung, baik itu warung manisan atau warung sayuran. Saat itu, mereka
telah membantu jalannya ekonomi negara kita. Menjadi pendistribusi tingkat
dasar dari sebuah produk, ujung tombak. Mulai dari produk
industri, produk pertanian, dan perikanan-peternakan.
Penduduk sekitar jadi mudah
berbelanja dan terbantu sekali. Oleh karena itu, jangan meremehkan para
pedagang kecil di sekitar kita. Begitu pun kalau kamu punya usaha yang besar, pabrik besar, bayangkan tanpa pedagang kecil.
Apakah produk dapat terpasarkan di tengah rakyat secara luas. Walau pengusaha terkaya di negara ini. Harta ratusan triliun rupiah. Tetaplah berhutang budi pada para pedagang kecil. Marilah kita berpikir sejenak agar kita tidak menjadi manusia sombong.
Kepada Pedagang Kecil
Pemilik Warung Di Kampung Atau di RT.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.
Kepada saudara-saudari yang telah berusaha membuka
warung kecil di kampung, di sudut gang atau dimana saja. Saya sebagai warga yang
selalu berbelanja di pagi hari atau kapan saja. Mengucapkan terimakasih banyak
atas dagangan kalian. Kalian telah membantu sekali dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari warga.
Kami sebagai warga meminta maaf apabila sering
rewel, ini dan itu. Semoga kesabaran dan jerih payah kalian dibalas Allah
dengan pahala yang besar. Kami dapat memberi makan anak-anak dan keluarga. Maaf
juga, sebab sering menawar atau kadang berhutang. Kami juga tahu, untung kalian
tidak banyak. Jadi maafkan kami dan terimakasih.
Buat ibu-ibu yang suka berbelanja. Jangan terlalu
kalau menawar, kasihan-kan pedagang. Kalau kalian kerang membayar atau
berhutang. Cepatlah lunasi dan berbelanja lagi. Agar dagangan mereka terus
berlanjut dan kita tersedia kebutuhan hidup.
Begitu juga para pedagang, jadilah pedagang yang
jujur. Jujur menimbang dan jujur kuwalitas-nya. Jangan hanya memikirkan untung
yang besar. Sampai-sampai mengabaikan dosa yang besar.
Buat pemerintah bolehlah membantu para pedagang
kecil dengan dana hibah atau dana pinjaman tanpa riba. Sekali lagi, saya
ucapkan terimakasih pada pedagang kecil. Yakinlah, kalian bukan hanya mendapat
untung. Tapi juga mendapat pahala dari Allah SWT. Aammiiiinnnnn.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.
Dari. Buda Aisyah Nirmala.
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Bima, 30 Juni
2020.
Buat semuanya
yang ingin mengirim surat kita. Kirimkan saja ke Apero Fublic atau jurnal Apero
Fublic melalui email fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com atau
whatsApp 081367739872. Surat kita harus bertema tidak bersifat rasial dan tidak
melanggar UU IT Republik Indonesia.
Surat kita
adalah jenis kesastraan yang selayaknya sebuah surat. Tapi dikirim tidak
ditujukan pada satu objek jelas. Surat kita bersifat abstrak dari alamatnya,
tujuannya, objeknya. Ada tiga manfaat surat kita. Pertama untuk hiburan, kedua
sebagai media belajar menulis, ketiga untuk kritik sosial.
Sy. Apero Fublic.
0 comments:
Posting Komentar