Jurnal Apero Fublic.- Berikut ini,
puisi akrostik yang bertema alam, Bukit Pendape. Sebuah bukit di kawasan hutan
lindung. Bukit ini, menjadi rumah bagi flora dan fauna di Kecamatan Sungai
Keruh. Nama bukit ini ditengah masyarakat ada beberapa nama. Yaitu, bendhape,
bandape, pendape, pandape. Hal demikian adalah wajar, karena belum adanya
pembakuan nama.
Dari itu, pembakuan nama diambil nama pendape. Alasanya, awal
pe dalam bahasa Melayu lama menjelaskan tempat yang luas. Sedangkan kata Pa
menjelaskan tempat hanya di satu tempat. Sedangkan kata bandape, bendape adalah
logat dari penduduk yang berbeda-beda. Dengan demikian, penduduk sepakat nama
bukit tersebut, Bukit Pendape.
BUKIT PENDAPE
Bukit Pendape yang hijau.
Untaian kenangan akan hadir di
puncak-mu.
Ketika mata menyaksikan, nan indah dirimu.
Indah membentang, terhampar luas.
Tiadalah jemu mendaki, dan
mengunjungi-mu.
Pendape, itulah bukit kebanggaan kita.
Entah mengapa hati selalu rindu.
Nanti, pada masanya!!!.
Dunia akan tahu, tentang moleknya
dirimu.
Aku umumkan, disini nantinya bermula
peradaban.
Peradaban anak-anak Melayu pedalaman.
Engkau, Bukit Pendape. Izin untuk
mendaki.
Oleh. Joni Apero
Editor. Desti.
S.Sos.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Sungai Keruh,
19 Juli 2020.
Sumber foto: Facebook Sungai Keruh Exspoler.
Sumber foto: Facebook Sungai Keruh Exspoler.
Terimakasih
buat Jurnal Sastra Apero Fublic telah mempublikasikan puisi akrostik kiriman
saya. Buat sahabat-sahabat yang ingin mengirimkan karya puisi atau jenis karya
tulis lain. Kirimkan melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau
duniasastra54@gmail.com atau whatsApp 081367739872.
Jangan
melanggar hak cipta orang dan UU IT Negara Indonesia. PT. Media Apero Fublic
yang bergerak dalam industri kesastraan tidak bertanggung jawab atas kebenaran
konten hanya sebagai media publikasi. Konten tanggung jawab sepenuhnya dari
pengirim.
Sy. Apero Fublic.
0 comments:
Posting Komentar