Kamis, 09 Juli 2020

PUISI: Dari Aku Untuk Aku

Jurnal Apero Fublic.- Sebuah puisi yang memberi nasihat diri sendiri. Agar selalu kuat dan bersemangat dalam kehidupan ini. Tidak perlu memperdulikan orang lain. Asalkan kita tetap dalam koridor yang baik dan benar. Benar secara adat-istiadat, benar secara hukum dan benar secara agama yang kita anut.


DARI AKU UNTUK AKU

Remang cahayanya jingga temaram.
Yang sebelumnya menembus ilalang, lenyap ke tepian.
Celaka, sebentar lagi rasa itu akan kembali bergejolak.
Melalui celah kecil, ia berhasil menyeruak dalam hati.
Perlahan-lahan mengakar, bermuara disana.
Aku mendekap erat jiwaku.
Resah, gelisah, merayap menyeliputih sunyi.
Mejejak-jejak hingga koyak.
Lantas, apa?.

Lebih baik mati berkalang tanah?
Oh, sungguh, tidak akan seperti itu.
Robeklah hatiku, tak apa.
Patahkan anganku, sungguh tak apa.
Mereka telah bersorak-sorai dalam diriku.
Tak dapat terbelenggu dalam kicaumu.
Memang, memang benar, kusempat muram.

Tapi, kau yang terapung di dermaga tak mungkin dapat menepis mimpi-mimpiku yang sudah mengangkasa.
Kutatap kembali jingga temaram.
Sudah lenyap, tersisa gurat hitam.
Bersusah lepas dari perangkap menyesakkan.
Sekali lagi menuang angan.
Aku berdiri.
Kembali ke peraduan.

Oleh. Ajeng Yustisia Dewi.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Ajeng Yustisia Dewi biasa dipanggil Ajeng. Lahir pada 20 Januari 2003 di Temanggung, Jawa Tengah. Ajeng suka menulis puisi. Sumber: Sapardi Djokodamono. Menenun Rinai Hujan. Surakarta: Oase Group, 2019. h. 32.
Buat sahabat-sahabat semua bagi yang ingin mempublikasikan karya tulisnya. Seperti puisi, cerpen, surat kita, syarce, dongeng, mitos, fotografer dan sebagainya. Dapat mmengirimkan karya ke Apero Fublic atau Jurnal Sastra Apero Fublic melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com atau melalui whatsApp 081367739872. Jangan melanggar hukum IT Republik Indonesia. Apero Fublic tidak bertanggung jawab atas konten dan kebenaran konten yang dikirim penulis.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar