Selasa, 28 Juli 2020

Selamatkan dan Lestarikan Penampungan Air Alami

Jurnal Apero Fublic.- Generasi sekarang sudah sangat jauh dengan alam luar. Mereka lebih dekat dengan handphone atau dunia internet lainnya. Seandainya ada yang dekat dengan alam, itu hanya segelintir saja. Kadang itu cuma seremonial saja, yang bersifat hiburan atau simbolis saja. Katakanlah seperti berwisata alam, mendaki gunung, dan lainnya.

Namun dari semua itu, belum ada tindakan nyata yang memberikan dampak nyata dan program yang bertujuan. Masyarakat kita sangat tidak peduli dengan lingkungan hidup. Masyarakat juga tidak mengerti kalau sumber daya alam bisa hilang, habis, hancur, punah, dan rusak.

Di kawasan tropis seperti di Indonesia, ada banyak tempat penampungan air alami. Tempat penampungan air alami ini rentan hilang. Akibat ulah manusia atau karena proses alam. Sehingga tempat penampungan air harus dijaga. Agar air bersih, dan sumber hujan tidak terganggu. Air berfungsi mendinginkan suhu dan pembentuk hujan. Air berguna bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan pertanian.

Kepada Kamu di Mana Saja Berada.
Tua, Muda, Anak-Anak.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.

Teruntuk semuanya, entah berapa kali aku menulis tentang penampungan sumber air alami. Penampungan air alami seperti, sungai besar dan kecil, danau, tebat, lebung, rawa-rawa, paya-paya, benca, dan bencani. Kalian tahu kalau sumber air tersebut dari waktu ke waktu terancam tertimbun. Ada juga sungai yang mengering dan mendangkal sepanjang waktu.

Tempat penampungan air alami harus dipelihara oleh kita bersama-sama. Air adalah sumber kehidupan mahluk bumi. Kita bersyukur hidup dengan air berlimpah ruah. Coba bayangkan kalau kita hidup di benua Afrika yang kering. Tentu sangat sulit dan tidak nyaman.

Kepada semuanya, teman, sahabat, masyarakat, pemerintah, wakil rakyat. Agar mulai memperhatikan tentang lingkungan hidup terutama sumber penampungan air alami. Agar kita mulai menata untuk masa yang akan datang. Mungkin kita bisa meneliti, lalu kita menulis, dan kita mengajarkan.

Atau kita mulai dengan menggali, tidak membuang sampah sembarangan di sumber air. Jangan pula kita menimbun dengan tanah dimana sumber air harus mengalir. Air mengalir berfungsi menyuburkan tanah. Kalau tidak, tanah akan gersang dan pada akhirnya Indonesia akan tandus.

Manusia semakin banyak sedangkan air tetap bertahan pada polanya. Namun apabila sumber penampungan air rusak. Maka akan terjadi ketimpangan alam dan air. Dimana air saat hujan akan cepat banjir. Saat surut akan cepat kering. Maka dari sekarang kita mulaikan untuk memikirkan tentang sumber air dan tempat penampungan air alami.

Para cendekiawan, ilmuan, ulama memberi fatwa, pemerintah memfasilitasi dan membuat hukum. Haruslah mulai bergerak dari sekarang. Sebelum kita terlambat dan menyesal di kemudian hari. Memang di generasi kita, anak kita mungkin masih cukup. Tapi setelah itu dan selebihnya, belum dapat jaminan. Rasa syukur pertama adalah menjaga. Semoga dengan surat kecil ini, sedikit memberi inspirasi. Warssalam.

Dari. Zulkipli Adi Putra. S.Hum.
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra.
OKU Selatan, 27 Juli 2020.

Buat teman-teman yang ingin mengirim surat kita dapat mengirimkan melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com. Jangan melanggar undang-undang hak cipta dan undang-undang Teknologi Informasi.

Apero Fublic tidak bertanggung jawab atas tuntutan hukum. Surat kita adalah kesastraan yang ditulis merujuk pada sistem kepenulisan surat. Surat kita harus dikirim ke media untuk mempublikasikannya.

Media sosial atau media massa cetak atau elektronik. Fungsi karya sastra adalah untuk kritik sosial, hiburan dan mengasah kemampuan menulis.

Sy. Apero Fublic.

0 comments:

Posting Komentar