Jurnal Apero Fublic.- Terkadang dengan
berpikir pendek manusia berbuat kejahatan. Hanya karena ingin membeli sesuatu,
atau untuk jalan-jalan. Merasa tidak tahan karena tidak ada uang. Terjepit
keuangan karena malas bekerja. Lalu manusia nekad berbuat jahat, mencuri,
merampok, korupsi atau menipu.
Teruntuk Kamu
Yang Berpikir Jahat.
Di Mana Saja
Berada.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.
Uang yang kau dapat tidak pernah berkah. Kau
hamburkan saja sesuka hatimu. Kau merasa uang tidak begitu berarti. Karena
dirimu berpikir akan berbuat jahat kembali. Mengapa kamu berpikir begitu,
karena keadaan mendesakkah. Yah, memang begitulah hidup.
Terkadang kita terpaksa melakukan perbuatan jahat
karena mendesak sekali. Untuk menyelamatkan perut kita atau perut keluarga.
Namun, apabila kita melakukan itu terus menerus dan menjadi menyukai. Berarti
itu adalah sifat dan sikap kamu yang sebenarnya. Bukan karena terdesak atau
karena kelaparan.
Mari kita hitung dari perbuatan kamu tersebut.
Seandainya kamu dihajar massa, lalu mati. Apakah semua itu sepadan dengan yang
kejahatan kamu. Seandainya kamu ditangkap polisi dan beberapa tahun di dalam
penjara. Apakah semua itu sepadan dengan yang kau dapatkan. Mengapa kamu tidak
berpikir, menjadi kuli bangunan lebih terhormat.
Sebelum kamu berbuat jahat, melanggar hukum
negara. Menjadi kurir sabu, menjadi pengedar narkoba, atau menjadi bandit
lainnya. Apakah dari semua itu ada imbalan yang cukup kau dapat. Adakah bandit
yang menjadi kaya dan terhormat. Kalau kamu pengedar narkoba dihukum lima tahu.
Atau menjadi hukuman mati. Apakah semua itu sepadan dengan ditukar dengan
kehidupan kamu. Mengapa kamu tidak berpikir menjadi pedagang keliling lebih
baik.
Sebelum kamu berbuat jahat, ada hitungan waktu
yang harus kamu lakukan terlebih dahulu. Sebelum kamu berbuat jahat, ada
hitungan rugi atau untung jika kamu di penjara. Uang kejahatan seperti candu.
Sebelum kamu hanya sekali berbuat, tapi kamu akan kembali karena mudah dan
enak. Lalu kamu akan masuk dalam penyesalan. Selain hukum dunia, ada hukum
akhirat yang lebih pedih dan kejam.
Teruntuk kamu yang berpikir ingin berbuat jahat
dan salah. Sebelum berbuat ada baiknya kamu berpikir tentang sebab akibat.
Berpikir baik dan buruknya perbuatan tersebut. Sebab hidup kamu terlalu murah
apabila hanya ditukar sedikit nafsu dan kejahatan. Sekian, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.
Dari. Abdel Marzah.
Editor. Selita.
S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Mataram, 24
Juli 2020.
Terimakasih buat Jurnal Apero Fublic yang telah
mempublikasikan Surat Kita dari saya. Buat teman-teman yang ingin
mempublikasikan karya tulis seperti surat kita. Atau jenis tulisan kesastraan
lain seperti puisi, cerpen, pantun, artikel, dll.
Dapat
mengirimkan ke Apero Fublic atau Jirnal Apero Fublic melalui email redaksi
fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com. Jangan melanggar
undang-undang hak cipta dan UU IT Republik Indonesia.
Sy. Apero Fublic.
0 comments:
Posting Komentar