Pada
suatu hari terjadilah pertengkaran antara suami istri itu. Seperti biasa dalam
pertengkaran istri orang itu selalu marah dan meluapkan emosinya dengan
membanting-banting sesuatu. Setelah itu dia belum puas dan kemudian duduk
sambil marah membanting-banting pantatnya ke tanah.
Walau
istrinya sudah berbuat demikian suaminya yang juga sudah tidak sabar lagi
menghadapi sikap egois istrinya terus saja memarahi istrinya. Sementara
istrinya semakin jadi, dia terus menerus membanting pantatnya ke tanah. Semakin
lama semakin kuat dan kuat.
Tanpa
sadar dan akhirnya tubuh istri orang itu terus terbenam ke dalam tanah sampai
ke kepalanya. Kemudian dari kepala dan sekitarnya muncul tumbuhan merambat.
Saat orang-orang membantu menggali istri orang itu. Diketemukanlah umbi-umbi ubi
karea-rea.
Sejak saat itu, ubi karea-rea ditanam dan digali orang. Menurut orang-orang karena wajah istri orang itu marah karena marah. Maka kulit ubi karea-rea juga berwarnah merah. Demikianlah pengajaran untuk istri yang keras kepala.
Rewrite. Tim
Apero Fublic
Editor.
Joni Apero.
Tata
foto. Dadang Saputra.
Palembang,
21 Juli 2022.
Sumber:
M.Arief Mattalitti, Dkk. Sastra Lisan
Wolio. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: 1985.
Sy. Apero Fublic
0 comments:
Posting Komentar