Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic (JAF) merupakan jurnal tentang humaniora membahas, budaya, sastra, sejarah, arkeologi, antropologi, hukum, psikologi, filologi, teologi, arkeologi, seni, filsafat, dan linguistik.

Penerbit

Penerbit Buku PT. Media Apero Fublic: Menerbitkan buku novel. komik. buku anak. umum. ajar. penelitian. buku instansi. ensiklopedia. majalah. koran. jurnal. tabloid. dan lain-lain.

Apero Book

Apero Book adalah toko buku yang menjual semua jenis buku (tulis dan baca) serta semua jenis ATK. Toko Online dan Ofline.

Apero Popularity

Apero Popularity adalah layanan iklan usaha, bisnis, dan figur. Membantu jalan karir dan provesi anda menuju kepopuleran. Tak Apero Tak Populer.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis asli Sumatera Selatan. Menyajikan informasi seputar Sumatera Selatan.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic (BAF) Tulisan segar dengan ide-ide baru, dan pemikiran baru. Ungkapkan semua isi kepala Anda.

Apero Fublic

Apero Fublic (AF) merupakan merek usaha bidang jurnalistik dari PT. Media Apero Fublic.

PT. Media Apero Fublic

Perusahaan Publikasi dan Informasi.

Tabloid Apero Fublic

Tabloid Apero Fublic (TAF) merupakan majalah informasi Muslimah.

Sabtu, 04 September 2021

Cerita Rakyat Dari Brunei: Si Kancil Menghukum Harimau.

JURNAL APERO FUBLIC.-
Suatu hari seekor harimau sedang berburu di hutan. Dia sangat lapar. Bahkan, karena sangat lapar tanpa sadar dia berkata-kata sendiri dengan keras.
“Rasanya ingin sekali memakan kancil yang enak.” ujarnya. "Atau ular yang gemuk." Lanjutnya.
Sementara itu, kebetulan seekor kancil dan temannya si gajah berada di sekitar itu. Mereka mendengar apa yang dikatakan harimau dan memutuskan untuk bersembunyi darinya. Tiba-tiba, harimau itu jatuh ke dalam sebuah perangkap.
"Tolong!. tolong!. tolong." Teriak harimau. "Kalau ada yang mendengar, tolonglah saya!!." kata harimau dengan keras.
"Mari kita bantu harimau malang itu." Kata kancil.
“Apa tidak salah kita membantunya?.” tanya gajah. Bukankah tadi, kita baru saja mendengar apa yang dia ingin makan, untuk makan malamnya.”
"Oh ayolah." Kata kancil yang baik hati. Saat itu, seekor ular meluncur keluar dari semak-semak.
"Ada apa?." Dia bertanya.
"Itu harimau." Kancil menjelaskan. "Dia jatuh ke dalam jebakan, dan saya pikir kita harus membantunya." Kata Kancil.
Kemudian, begitulah yang mereka lakukan. Ular itu, bergantung di belalai gajah seperti tali. Sedangkan kancil memberi arahan, kemudian mereka menarik harimau keluar dari dalam perangkap.
“Terima kasih, teman-teman yang baik. Sangat panas di dalam jebakan itu, dan sekarang saya haus dan sangat lapar.” Kata Harimau. Setelah berkata-kata, harimau yang tidak tahu berterima kasih itu memakan ular yang baru saja membantunya, kemudian dia pergi masuk hutan.
Ular itu adalah teman baik gajah dan kancil, gajah sangat marah atas perbuatan harimau memakan ular. Gajah dan kancil memutuskan untuk memberi pelajaran untuk si harimau tidak tahu terima kasih.
*****
Untuk itu, hal pertama mereka menutupi perangkap dengan daun dan rerantingan. Kancil memberi tahu gajah apa yang harus diberitahukan kepada harimau: "Katakan padanya, kalau  Aku sudah mati dan jika dia ingin makanan gratis, dia bisa datang dan memakanku." Bisik kancil pada gajah. Segera gajah mencari harimau. Beberapa saat kemudian gajah menemukan harimua.
"Halo, sobat harimau." Sapa gajah. “Apa yang kau lakukan adalah hal yang tidak baik. Teman tidak saling memakan.” Kata gajah.
"Hal demikian biasa, karena kita harus bertahan untuk diri sendiri. Itu hukum rimba namanya.” Kata harimau ingin membenarkan perbuatannya yang memakan ular yang membantunya keluar dari dalam lubang jebakan.
"Yah, aku harap kau bahagia." Kata gajah. "Ngomong-ngomong, kamu membuat kancil ketakutan sehingga dia mati." Lanjut gajah.
"Ah, benarkah?." Kata harimau. “Maka ini adalah hari keberuntunganku. Dua kali makan! Bisakah kau menunjukkan di mana kancil mati itu berada?.” Tanya harimau.
“Oh, tentu saja.” Kata gajah. Gajah kemudian mengajak harimau itu kembali menuju tempat dimana perangkap berada di hutan.
*****
Beberapa saat kemudian tibalah mereka di dekat jebakan dimana harimau terjatuh sebelumnya. Saat itu, harimau melihat kancil. Dia tergantung terbalik diatas cabang pohon.
“Bagaimana kancil bisa naik ke sana?.” Tanya harimau yang terkejut.
"Oh, dia melompat ke pohon ketika kamu meraung." Kata gajah.
“Bagaimana aku bisa mendapatkan dia?.” Kata harimau.
"Bagaimana mungkin Aku mengetahuinya?." Kata gajah. Lalu dia berkata lagi. "Melompat, kurasa."
Harimau berpikir masuk akal pikirnya, lalu dia berjongkok untuk melompat. Kemudian dia mengaum lalu melompat ke arah kancil. Bersamaan harimau melompat,  kancil juga melompat menjauh. Terlambat, harimau tidak bisa mengelak lagi, dan dia kemudian jatu ke dalam perangkap semulah.
"Tolong, bantu aku keluar." Kata harimau dengan keras. "Apakah ini cara untuk memperlakukan teman?." Ujar harimau melanjutkan dengan kesalnya.
"Yah, kau harus mendapat pelajaran, agar kamu tidak egois, sombong dan jahat." Kata kancil, kemudia dia dan gajah pergi meninggalkan harimau di dalam jebakan, mereka berjalan ke hutan sambil tertawa.

Rewrite: Tim Apero Fublic.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatagambar. Dadang Saputra.
Palembang, 4 September 2021.
Sumber: Irene-Anne Monteiro. More Favourite Stories From Borneo. Rosda Jayaputra: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986. (H. 1-2).

Sy. Apero Fublic

Folklore From Brunei: How The Mousedeer Tricked The Tiger

JURNAL APERO FUBLIC.- One day a tiger was hunting in the jungle. He was very hungry. In fact, he was so hungry that he spoke aloud.

“I’d like to eat a nice juicy mousedeer.” He said. “Or a fat snake.” Continue Spoken.

Now, it happened that a mousedeer  and his friend the elephant were nearby. They heard what teh tiger said and decided to hide from him. Just then, the tiger fell in to a trap.

“help!. Help!. Help.” He roared. “Some body help me!!.” More spoke aloud.

“Let’s help the poor fellow.” Said the mousedeer.

“Do you think we should ?.” Asked the elephant. After all, we’ve just heard whats to eat for dinner.”

“Oh, come on.” Said the kindhearted mousedeer. Just then a snake glided out of the bushes.

“What’s up?.” He asked.

“It’s the tiger.” The mousedeer explained. “He’s fallen into a trap, and I think we should help him out.” Spoke Mousedeer. And so they did. The snake hung  from the elephnat’s trunk like a rope, and with the mousedeer giving directions, they pulled the tiger out of the trap.

“Thank you, kind friends. It was very hot in that trap, and now I’m thirsty and soooo hungry.” Said the Tiger. And with those words the ungrateful tiger ate the snake and ran off into the jungle. Now, the snake had been a good friend to the elephant, and the elephant was very angry. He and the mousedeer decided  to teach the tiger a lesson.

First they covered the trap with branches and leaves. Then the elephant set off to find the tiger. The mousedeer told the elephant what to tell the tiger: “Tell him that I died of right and that if he wants a free meal, he can come and eat me.” Said mousedeer. Soon the elephant found the tiger. “Hello, friend tiger.” He said. “What you just did wasn’s a very nice thing. Friends don’t eat each other.”

“It’s every man for himself.” Said the tiger. That’s she the law of the jungle.”

“Wll, I hope you’re happy.” The elephant replied. “Anyway, you gave the mousedeer such a fright that he dropped dead.”

“Oh, really?.” Said the tiger. “Then this is my lucky day. Two meals! Can you show me where he is?.” Tiger spoken.

“Oh, course.” Said the elephant. And he led the tiger back through the jungle. Suddenly they saw the mousedeer. He was hanging upside-down from a tree branch. “How did he get up there?.” Asked the suprised tiger.

“Oh, he leap into the tree when you roared.” Said the elephant.

“How am I supposed to get him?.” Said the tiger.

“How should I know?.” Said the elephant. “Jump, I suppose.”

The tiger crouched. Then with a roar he jumped at the mousedeer. But he was too late. Just as tiger jumped, the mousedeer moved away, and the tiger fellroaring into the trap. “Let me out.” He screamed. “Is this any way to treat a friend?.”

“Well, you should know.” Said the mousedeer, and he and the elephant walked into the jungle laughing.

Rewrite: Tim Apero Fublic.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatagambar. Dadang Saputra.
Palembang, 4 September 2021.
Sumber: Irene-Anne Monteiro. More Favourite Stories From Borneo. Rosda Jayaputra: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986. (H. 1-2).

Sy. Apero Fublic