Humaniora

Humaniora
Publish Your Articles in the Journal Apero Fublic of Humaniora

Pantun Adat Daerah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Pantun Adat Daerah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Share

JAF. HUMANIORA.- Langkat adalah nama sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Langkat ibu kotanya terletak di Stabat, terdiri dari 23 kecamatan dengan luas 6.273,29 kilometer persegi (2020).

Nama Kabupaten Langkat diambil dari nama Kesultanan Langkat yang dulu pernah berdir, berpusat di Tanjung Pura, sekitar 20 kilometer dari Kota Stabat. Sebagaimana daerah lain, masyarakat di Kabupaten Langkat memiliki sastra lisan seperti pantun, syair, dan hikayat.

Salah satu sastra lisan yang populer adalah pantun. Pantun juga terdiri dari berbagai macam tema, seperti pantun adat, pantun nasihat, pantun agama. Begitu juga dengan mantra yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Langkat. Berikut cuplikan pantun daerah Kabupaten Langkat.

PANTUN ADAT LANGKAT
 
Kayu ara dimakan api.
Derai kata ungkapan hati.
Masa berobah dikisari.
Adat tetap pengasah budi.
 
Tumbuh langsat dekat kemiri.
Buah perahu kayu cendana.
Hukum adat hukum negeri.
Adat Melayu pusaka lama.
 
Bukan kami menanam padi.
Pokok keladi yang ditanamkan.
Bukan kami menanam budi.
Resam adat yang dilaksanakan.
 
Sirih menjalar kemana-mana.
Untuk pengobat seribu guna.
Buah pinang pohonnya tinggi.
Untuk penguat seluruh gigi.
 
Makan sirih berpinang tidak.
Pinang ada dari Melaka.
Makan sirih mengenyang tidak.
Tanda sebangsa dan bersaudara.
 
Tegak rumah karena sendi.
Runtuh sendi rumah binasa.
Jaya bangsa karena budi.
Rusak budi binasa bangsa.
 
Esa sirna, dua ternama.
Adat Melayu pusaka lama.
Di mana adat di pangku.
Di situ Melayu tetap bersatu.
 
Pulut kuning membawa rahmat.
Ayam panggang menghantar hikmat.
Telur berbunga membawa bahagia.
Merawal bendera mengantar jaya.
 
Tepung tawar jadi isyarat.
Sebagai ganti doa selamat.
Mohon restu serta syafaat.
Selamat di dunia sampai di akhirat.
 
Sebelum menempuh hidup baru.
Menempuh tawar mohon restu.
Semoga selamat pengantin baru.
Sampai ke anak turun ke cucu.
 
Sebelum melangkah musafir lalu.
Menepung tawar dibuat dulu.
Mohon rahmat tuhan yang satu.
Semoga selamat walafiat selalu.
 
Terlepas dari mala petaka.
Pedih derita amat sangat.
Niat dan nazar menolak bala.
Tepung tawar jemput semangat.
 
Agar usaha boleh berkah.
Hasil melimpah untung berlipat.
Padi berkepuh penuh dan padat.
Menepung tawar selalu dibuat.
 
Tanda bersyukur atas nikmat.
Kepada Tuhan kaya dan rahmat.
Menepung tawar sudah beradat.
Semoga bahagia tetap melekat.
 
Kalau ada jarum yang patah.
Jangan disimpan di dalam peti.
Kalau ada sapa kata yang salah.
Ampun dan maaf hendaklah diberi.
 
PANTUN AGAMA
 
Banyak hari antara hari.
Tidak semulia hari Jumat.
Banyak nabi antara nabi.
Tidak semula Nabi Muhammad.
 
Orang Bayang jadi kerani.
Daun pandan di dalam peti.
Ninggalkan sembahyang amat berani.
Seperti badan tiada ‘kan mati.
 
Baik berburu ke seberang.
Kelindan banyak atas meja.
Baik kita berjalan sembahyang.
Godaan banyak dalam dunia.
 
Kabatullah di tanah suci.
Datang ke sian minta selamat.
Tuhan Allah yang maha suci.
Jangan dilupakan setiap saat.
 
Sampan karam membawa tuba.
Pisang berangan di dekat langgar.
Yang haram-haram jangan dicuba.
Larangan tuhan jangan dilanggar.
 
PANTUN NASIHAT
 
Tulis surat dengan alamat.
Nama hidup dalam bejana.
Ke mana pergi dapat selamat.
Dalam hidup cukup sempurna.
 
Masukkan buah kedalam raga.
Raga dibawa ke pasir karang.
Jika bercakap tidak terhingga.
Akhirnya badan dijengkali orang.
 
Letakkan parang dekat bejana.
Tumbuh cempedak dekat kemumu.
Hidup di dunia menjadi merana.
Jika tidak disertai ilmu.
 
MANTRA HARIMAU
 
Hai Panglima Pengantar Bumi.
Guntar dan liar.
 
Rambutku jarum besi.
Romaku ular suasa.
Janggutku ular berbisa.
Di mulutku seekor buaya.
 
Macam gajah aku nempik.
Suaraku guru meletup.
Bibir bersatu gigi terkatup.
 
Kalau bumi dan langit bergerak.
Baru boleh hatimu bergerak.
Kalau terjadi yang itu.
Bentakku ngancurkan dikau.

 

Mantra dikategorikan sastra lisan yang dipercaya mengandung kekuatan gaib. Berbentuk syair atau pantun dan dirapalkan oleh pengguna saat dirasakan perlu menggunakannya. Mantra harimau adalah mantra untuk menggetarkan lawan atau untuk menaklukkan harimau.

Harimau dalam mitos orang Melayu memiliki kekuatan gaib. Sehingga apabila mereka memiliki mantra harimau. Mereka akan mendapatkan kekuatan harimau. Mantra tersebut dimaksudkan pemakainya untuk meminjam sifat-sifat harimau. Pada mantra yang sudah dipengaruhi agama Islam.

Selalu diawali dengan bacaan basmallah dan diakhiri dengan dua kalimat syahadat, dan pengakuan keesaan Allah SWT. Kekuatan mantra akan terjadi karena kehendak Allah. Sebagai bentuk penghilangan syirik pada mantra-mantra orang Melayu zaman berkembangnya Islam di Bumi Melayu.

Oleh. Tim Apero Fublic.
Editor. Selita, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 18 November 2020.
Sumber: Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Sy. Apero Fublic.

0 Response

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel