Pantun Adat Daerah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Nama Kabupaten
Langkat diambil dari nama Kesultanan Langkat yang dulu pernah berdir, berpusat
di Tanjung Pura, sekitar 20 kilometer dari Kota Stabat. Sebagaimana daerah lain,
masyarakat di Kabupaten Langkat memiliki sastra lisan seperti pantun, syair,
dan hikayat.
Salah satu sastra lisan yang populer adalah pantun. Pantun juga terdiri dari berbagai macam tema, seperti pantun adat, pantun nasihat, pantun agama. Begitu juga dengan mantra yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Langkat. Berikut cuplikan pantun daerah Kabupaten Langkat.
PANTUN ADAT LANGKAT
Kayu ara
dimakan api.
Derai kata
ungkapan hati.
Masa berobah
dikisari.
Adat tetap
pengasah budi.
Tumbuh langsat
dekat kemiri.
Buah perahu
kayu cendana.
Hukum adat
hukum negeri.
Adat Melayu
pusaka lama.
Bukan kami
menanam padi.
Pokok keladi
yang ditanamkan.
Bukan kami
menanam budi.
Resam adat
yang dilaksanakan.
Sirih menjalar
kemana-mana.
Untuk pengobat
seribu guna.
Buah pinang
pohonnya tinggi.
Untuk penguat
seluruh gigi.
Makan sirih
berpinang tidak.
Pinang ada dari
Melaka.
Makan sirih
mengenyang tidak.
Tanda sebangsa
dan bersaudara.
Tegak rumah
karena sendi.
Runtuh sendi
rumah binasa.
Jaya bangsa
karena budi.
Rusak budi
binasa bangsa.
Esa sirna, dua
ternama.
Adat Melayu
pusaka lama.
Di mana adat
di pangku.
Di situ Melayu
tetap bersatu.
Pulut kuning
membawa rahmat.
Ayam panggang
menghantar hikmat.
Telur berbunga
membawa bahagia.
Merawal bendera
mengantar jaya.
Tepung tawar
jadi isyarat.
Sebagai ganti
doa selamat.
Mohon restu
serta syafaat.
Selamat di
dunia sampai di akhirat.
Sebelum menempuh
hidup baru.
Menempuh tawar
mohon restu.
Semoga selamat
pengantin baru.
Sampai ke anak
turun ke cucu.
Sebelum melangkah
musafir lalu.
Menepung tawar
dibuat dulu.
Mohon rahmat
tuhan yang satu.
Semoga selamat
walafiat selalu.
Terlepas dari
mala petaka.
Pedih derita
amat sangat.
Niat dan nazar
menolak bala.
Tepung tawar
jemput semangat.
Agar usaha
boleh berkah.
Hasil melimpah
untung berlipat.
Padi berkepuh
penuh dan padat.
Menepung tawar
selalu dibuat.
Tanda bersyukur
atas nikmat.
Kepada Tuhan
kaya dan rahmat.
Menepung tawar
sudah beradat.
Semoga bahagia
tetap melekat.
Kalau ada
jarum yang patah.
Jangan disimpan
di dalam peti.
Kalau ada sapa
kata yang salah.
Ampun dan maaf
hendaklah diberi.
PANTUN AGAMA
Banyak hari
antara hari.
Tidak semulia
hari Jumat.
Banyak nabi
antara nabi.
Tidak semula
Nabi Muhammad.
Orang Bayang
jadi kerani.
Daun pandan di
dalam peti.
Ninggalkan sembahyang
amat berani.
Seperti badan
tiada ‘kan mati.
Baik berburu
ke seberang.
Kelindan banyak
atas meja.
Baik kita
berjalan sembahyang.
Godaan banyak
dalam dunia.
Kabatullah di
tanah suci.
Datang ke sian
minta selamat.
Tuhan Allah
yang maha suci.
Jangan dilupakan
setiap saat.
Sampan karam
membawa tuba.
Pisang berangan
di dekat langgar.
Yang haram-haram
jangan dicuba.
Larangan tuhan
jangan dilanggar.
PANTUN NASIHAT
Tulis surat
dengan alamat.
Nama hidup dalam
bejana.
Ke mana pergi
dapat selamat.
Dalam hidup
cukup sempurna.
Masukkan buah
kedalam raga.
Raga dibawa ke
pasir karang.
Jika bercakap
tidak terhingga.
Akhirnya badan
dijengkali orang.
Letakkan parang
dekat bejana.
Tumbuh cempedak
dekat kemumu.
Hidup di dunia
menjadi merana.
Jika tidak
disertai ilmu.
MANTRA HARIMAU
Hai Panglima
Pengantar Bumi.
Guntar dan
liar.
Rambutku jarum
besi.
Romaku ular
suasa.
Janggutku ular
berbisa.
Di mulutku
seekor buaya.
Macam gajah
aku nempik.
Suaraku guru
meletup.
Bibir bersatu
gigi terkatup.
Kalau bumi dan
langit bergerak.
Baru boleh
hatimu bergerak.
Kalau terjadi
yang itu.
Bentakku ngancurkan
dikau.
Mantra
dikategorikan sastra lisan yang dipercaya mengandung kekuatan gaib. Berbentuk
syair atau pantun dan dirapalkan oleh pengguna saat dirasakan perlu
menggunakannya. Mantra harimau adalah mantra untuk menggetarkan lawan atau
untuk menaklukkan harimau.
Harimau dalam
mitos orang Melayu memiliki kekuatan gaib. Sehingga apabila mereka memiliki
mantra harimau. Mereka akan mendapatkan kekuatan harimau. Mantra tersebut
dimaksudkan pemakainya untuk meminjam sifat-sifat harimau. Pada mantra yang
sudah dipengaruhi agama Islam.
Selalu diawali dengan bacaan basmallah dan diakhiri dengan dua kalimat syahadat, dan pengakuan keesaan Allah SWT. Kekuatan mantra akan terjadi karena kehendak Allah. Sebagai bentuk penghilangan syirik pada mantra-mantra orang Melayu zaman berkembangnya Islam di Bumi Melayu.
Oleh. Tim Apero Fublic.
Editor.
Selita, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang, 18
November 2020.
Sumber:
Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu
Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.
Sy. Apero Fublic.
0 Response
Posting Komentar