Jurnal Apero Fublic
Jurnal Apero Fublic (JAF) merupakan jurnal tentang humaniora membahas, budaya, sastra, sejarah, arkeologi, antropologi, hukum, psikologi, filologi, teologi, arkeologi, seni, filsafat, dan linguistik.
Penerbit
Penerbit Buku PT. Media Apero Fublic: Menerbitkan buku novel. komik. buku anak. umum. ajar. penelitian. buku instansi. ensiklopedia. majalah. koran. jurnal. tabloid. dan lain-lain.
Apero Book
Apero Book adalah toko buku yang menjual semua jenis buku (tulis dan baca) serta semua jenis ATK. Toko Online dan Ofline.
Apero Popularity
Apero Popularity adalah layanan iklan usaha, bisnis, dan figur. Membantu jalan karir dan provesi anda menuju kepopuleran. Tak Apero Tak Populer.
Majalah Kaghas
Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis asli Sumatera Selatan. Menyajikan informasi seputar Sumatera Selatan.
Buletin Apero Fublic
Buletin Apero Fublic (BAF) Tulisan segar dengan ide-ide baru, dan pemikiran baru. Ungkapkan semua isi kepala Anda.
Apero Fublic
Apero Fublic (AF) merupakan merek usaha bidang jurnalistik dari PT. Media Apero Fublic.
PT. Media Apero Fublic
Perusahaan Publikasi dan Informasi.
Tabloid Apero Fublic
Tabloid Apero Fublic (TAF) merupakan majalah informasi Muslimah.
Jumat, 24 April 2020
Syarce. Senja Yang Lalu
Pantun Umum. Memuat Jenis-Jenis Pantun Masyarakat
Dalam menciptakan dan menggubah pantun tidak diperlukan irama atau nada. Tidak juga diharuskan memiliki suara merdu atau khas. Karena gubahan pantun hanya cukup dengan irama sampiran. Teori pantun atau yang dikenal dengan puisi lama adalah A-B-A-B. Pantun terdiri dari empat lirik kalimat.
Fotografer. Dadang Saputra.
Kirimkan melalui email redaksi www.fublicapero@yahoo.com atau duniasastra54@gmail.com. Mari kita lestarikan kebudayaan asli bangsa kita. Mari kita kumpulkan dan dokumentasikan kekayaan intelektual nenek moyang kita. Agar terjaga jati diri bangsa kita.
Minggu, 19 April 2020
Pantun Nasihat. Ruginya Pacaran Bagi Gadis-Gadis
Sehingga sastra pantun memberikan tempat sebagai pendidikan sosial sekaligus memberikan hiburan. Pantun nasihat adalah pantun yang bertema nasihat pada semua manusia. Tujuan pantun nasihat adalah untuk mengajarkan dan mengkritik permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
PANTUN NASIHAT
Kirimkan karya Anda sebanyak mungkin. Mari kita kembangkan kesastraan kita. Serta mengembalikan fungsi sastra sebagai guru masyarakat. Jadikan sastra sebagai media dakwah dan pengajaran sosial.
Angkat pantun berbahasa daerah dan lestarikan budaya asli daerah kita masing-masing. Kirimkan karya Anda ke Apero Fublic atau e-Jurnal Sastra Apero Fublic. Melalui email redaksi www.fublicapero@gmail.com.
Fotografer. Dadang Saputra.
Pantun Islami. Jangan Pacaran
Selasa, 14 April 2020
Pantun Cinta. Gadis Pintar Shalihah Menjawab Buaya Darat
Sabtu, 11 April 2020
Kebun Buah Dewa-Dewi
Mereka sering saling mengunjungi satu sama lain. Waktu itu keduanya duduk di depan rumah mereka berbicara tentang saat-saat indah ketika mereka masih muda. Dimana kehidupan waktu itu tidak sesulit sekarang. "Apakah kau masih ingat hari-hari musim panas yang panjang ketika kita masih muda?. Kita menghabiskan waktu kosong pergi memancing. Kata Asan di sela-sela percakapan mereka. Khasen mengangguk. Dia ingat hari-hari riang masa mudanya dengan sangat baik. Dia sering berharap bahwa mereka dapat kembali muda seperti dulu.
"Kau tidak berpikir bahwa musim dingin lebih buruk setiap tahun? Tahun lalu, dombaku hanya bertambah puluhan ekor saja. Jumlah yang sedikit peternak di lereng bukit. Aku benar-benar khawatir. Musim dingin tahun ini. Sekarang rumput tumbuh sedikit. Mungkin tidak cukup untuk bertahan satu tahun ini. Kata Khasen.
"Apa, yang harus saya lakukan, Asan?. Semua wilayah tertutup es. Rumput tidak ada dan akan disusul domba-dombaku yang mati karena tidak ada makanan. Kata Khasen.
Putra Khasen juga kebingungan dia berkata. "Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi, paman Asan. Kata anak itu sedih.
"Domba akan mati, maka akan kami juga akan mati, diikuti anak saya dan teman-teman saya pengembala domba. Saya pikir saya harus mengucapkan selamat tinggal, kepadamu. Mungkinan ini musim dingin terakhir yang kami lalui. Kata khasen, menangis sedih.
Asan adalah orang yang murah hati dan dia memutuskan untuk membantu temannya. "Ambil setengah ladang jagung saya. Masih banyak tanah yang tidak di tanamai. Dengan begini kita masih dapat hidup dan melewati musim dingin yang mengerikan ini. Kata Asan.
"Uang emas. Kata Khasen, dengan mulut terbuka. Dia pikir bahwa dia sedang bermimpi, lalu mencubit tubuhnya dengan kuat-kuat. Tapi ini bukan mimpi sadarnya. Dengan gembira dia bergegas pulang memanggil keluar Asan, sahabatnya. "Asan kesini cepat. Panggilnya. Asan tiba di dekatnya. "Kau tidak akan pernah percaya apa yang aku temukan!. Katanya.
Asan dan Khasen berlari ke ladang jagung bersama-sama. Mereka mengangkat guci keluar dari tempat yang tersembunyi. "Asan kau pemiliknya. Anda sekarang menjadi orang kaya. Kata khasen gembira sekali. "Tidak itu milikmu, saya memberikan tanah ini padamu. Sehingga uang emas ini sah milikmu. Kata Asan tegas.
"Tidak boleh begitu, Kenapa kau berkata begitu. Kau adalah pemilik dari seluruh lahan ladang tanah. Kau membiarkan setengah tanah ini untuk pekerjaanku ketika aku berada di saat-saat sulit. Jadi, apa pun yang ditemukan di sebidang tanah ini adalah milikmu. Argumen Khasen pada Asan. Mereka berdua berdebat siapa pemilik uang emas itu. Karena keduanya adalah orang-orang yang sangat baik. Sehingga keduanya ingin mencari kesepakatan yang sesuai dan adil satu sama lain.
Pernikahan berlangsung beberapa minggu kemudian. Pesta pernikahan berlangsung. Acara pesta ada yang menari dan keluarga yang tinggal ditempat yang jauh datang menghadiri. Beberapa hari setelah pernikahan. "Kami benar-benar tidak bisa menerima uang emas. Tidak baik bagi anak-anak apabila menerima apa yang ayah mereka menolaknya. Kami sudah kaya tanpa uang emas. Cinta kami lebih kaya dari semua harta di dunia. Kata putri Asan itu. Kembali lagi mereka mulai berdebat siapa pemilik uang emas itu.
"Baiklah, kita pergi ke Datu yang tinggal di dusun. Datu adalah orang bijaksana. Dia akan bisa membantu kita memutuskan apa yang harus dilakukan dengan semua uang emas ini. Kata Khasen. Puyang mendengarkan dengan sabar. Menganggukkan kepalanya berkali-kali. "Asan, apa yang baik yang akan Anda lakukan dengan uang emas?. Tanya Datu Dusun.
"Ohh, baik Puyang yang bijaksana. Bagi mana kalau diserahkan Khan Agung. Karena dia penguasa di tempat kita tinggal ini. Datu mengerutkan kening dan berbalik bertanya pada Khasen. "Bagaimana denganmu, Khasen?.
"Datu, Puyang dusun kami, menurutku bagaimana kita berikan pada bapak hakim. Dia adalah penetap hukum dan semua dapat diputuskan. Kembali Datu mengerutkan kening dan beralih ke anak Asan. "Bagaimana dengamu nak, apa saranmu?. Tanya Datu sambil tersenyum. Putri Asan mengatakan kepadanya bahwa uang emas dikubur dalam bumi kembali kemudian dilupakan.
Datu menghelah nafas dalam. Itu bukan jawaban yang tepat. Datu berbalik ke arah putra Khasen. "Sekarang, apa yang akan kau lakukan degan uang emas itu anakku. Tanya Datu pada anak Khasen.
Datu yang bijaksana itu berdiri dan memeluk putra Khasen. "Pergilah ke kota raja. Belilah bibit yang baik dan kemudian belilah tanah dan tanamlah kebun buah-buahan seperti yang kau katakan. Kata Datu desa mereka.
"Berapa harga yang Khan Agung membeli burung-burung ini?. Tanya putra Khasen pada pemimpin kafilah pedagang burung.
"Lima ratus keping emas. Kata pria pedagang burung itu.
"Bebaskan mereka. Aku akan membayar pada Anda dua kali lipat jumlah itu. Kata pemuda putra Khasen. Pemimpin kafilah itu tertawa. Anak Khasen tidak terlihat seperti orang kaya. Pakaiannya juga sangat sederhana. Tapi ketika dia melihat kepingan-kepingan uang emas. Maka pemimpin kafilah dagang itu setuju. Dia dengan cepat membebaska burung-burung itu. Dengan bahagia, burung-burung itu terbang mengepakkan sayapnya.
Membawa kantong uang yang sudah kosong. Pemuda itu pulang. Dia telah menghabiskan semua uang untuk membebaskan burung-burung tersebut. Saat dia berjalan, dia mulai berpikir. Itu bukan uang saya. Apa yang saya lakukan belum tepat. aku berjanji pada Datu untuk membangun kebun buah-buahan untuk masyarakat miskin di dusunku. Sekarang sudah tidak ada uang lagi. Pikir putra Khasen disepanjang jalan pulang.
Dia begitu kesal, lalu dia menangis dirinya sendiri, dan tidur. Dalam tidur dia bermimpi. Dalam mimpinya burung-burung yang dia bebaskan telah kembali. "Terima kasih sudah membebaskan kami. Kami tidak bisa kembalikan uang emasmu. Namun kami akan membantumu untuk menanam tanaman dan membangun kebun bua Anda. Kata para burung.
Beberapa waktu kemudian dia kemudian terbangun dan melihat keluar dari jendela. Melihat persis sama seperti mimpinya. Burung-burung itu memang ada. Dengan cakar mereka menggali lubang di tanah. Di setiap lubang mereka menempatkan benih dan kemudian menutupi lubang dengan tanah.
"Apa yang kalian lakukan? Tanya putra Khasen.
"Setelah Anda membantu kami. Sekarang giliran kami untuk membantu Anda. Kata pemimpin burung. D i depan matanya taman ajaib tumbuh. Tunas muda berwarna hijau, berubah menjadi pohon muda, yang tampak bergoyang-goyang diterpa angin. Kemudian dalam waktu singkat, pohon berubah menjadi besar-besar. Muncul, menumbuhkan cabang berdaun-daun lebat. Pemuda menyaksikan bunga muncul lalu bunga mekar. Apel emas tergantung dari cabang-cabang pohon. Semua yang terlihat tidak dapat dipercaya. Dia mencubit dirinya beberapa kali untuk membuktikan apakah dia sedang bermimpi.
Saya harus memberitahu Datu yang bijaksana. Ini bukan bermimpi. Dia berlari cepat untuk bisa membawa Datu menyaksikan. Segera dia bercerita tentang perjalanannya ke kota dan kebun ajaib. Di lakukan oleh kekuatan gaib para burung yang dia bebaskan dan sekarang membantunya untuk menanam kebun. Datu pun hampir tidak percaya yang disaksikan matanya.
"Ini benar-benar menakjubkan. Aku belum pernah melihat sesuatu seperti itu dalam hidup saya. Kata Datu. Di sekeliling kebun dewa-dewi tercipta pagar besi yang tinggi. Serta gerbang yang terkunci. Segera berita kebun ajaib yang tersebar di seluruh negeri. Orang-orang datang dari seluruh negeri untuk melihatnya, tetapi mereka tidak bisa masuk melalui gerbang.
Kebun ini ditanam untuk orang-orang miskin. Orang kaya tidak dapat masuk. Orang-orang yang mencoba untuk mencuri buah apel emas akan mati. Pesan pemimpin burung kepada warga desa yang datang berbondong-bondong ke kebun.
Satu hari, tentara Khan Agung datang ke kebun. "Atas nama khan, buka gerbang ini. Tanaman di kebun ini milik khan. Lalu, mereka merobohkan gerbang dan pagar lalu masuk ke kebun.
Rewrite. Apero Fublic
Editor. Desti. S. Sos.
Palembang, 11 April 2020.
Arti Kata: