Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic (JAF) merupakan jurnal tentang humaniora membahas, budaya, sastra, sejarah, arkeologi, antropologi, hukum, psikologi, filologi, teologi, arkeologi, seni, filsafat, dan linguistik.

Penerbit

Penerbit Buku PT. Media Apero Fublic: Menerbitkan buku novel. komik. buku anak. umum. ajar. penelitian. buku instansi. ensiklopedia. majalah. koran. jurnal. tabloid. dan lain-lain.

Apero Book

Apero Book adalah toko buku yang menjual semua jenis buku (tulis dan baca) serta semua jenis ATK. Toko Online dan Ofline.

Apero Popularity

Apero Popularity adalah layanan iklan usaha, bisnis, dan figur. Membantu jalan karir dan provesi anda menuju kepopuleran. Tak Apero Tak Populer.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis asli Sumatera Selatan. Menyajikan informasi seputar Sumatera Selatan.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic (BAF) Tulisan segar dengan ide-ide baru, dan pemikiran baru. Ungkapkan semua isi kepala Anda.

Apero Fublic

Apero Fublic (AF) merupakan merek usaha bidang jurnalistik dari PT. Media Apero Fublic.

PT. Media Apero Fublic

Perusahaan Publikasi dan Informasi.

Tabloid Apero Fublic

Tabloid Apero Fublic (TAF) merupakan majalah informasi Muslimah.

Senin, 19 April 2021

Hikayat Halu Oleo

Jurnal Sastra Apero Fublic.- Raja dan permaisuri Negeri Muna sudah menikah tiga bulan lamanya. Sang istri pun sudah tidak datang bulan lagi dan dia sudah mulai mengidamkan, mengandung Halu Oleo. Ketika dia mengidam tidak ada yang dia sukai sama sekali. Hanya sifatnya yang sangat kejam seperti; tidak mau mendengar suara anak-anak menangis, orang ribut-ribut, ayam berkokok tidak mau dia dengar. Lalu ayam-ayam tersebut diperintahkan untuk menyembelihnya.

Entah, tidak ada sama sekali nafsu makannya. Yang dia sukai hanyalah merangkak di lantai rumah, seraya melihat kotoran anak-anak di bawah rumah dari celah lantai rumah. Ada satu yang ingin dia makan, hati anjing hitam. Jika sudah makan hati anjing hitam, barulah istri Onggabo senang. Mokole pun prihatin, istrinya sudah kurus sebab berpuluh-puluh hari tidak makan. Menangis menginginkan makan hati anjing hitam. Mokole adalah gelar seorang raja, sama artinya dengan Baginda atau tuan.

Setelah Mokole memberikan perintah, semua budaknya pergi mencari anjing hitam ke kampung-kampung. Lama mereka mencari, dan tiba di Lolonggowuna. Di sana mereka menemukan anjing hitam milik seorang pandai besi bernama, Lombalina. Anjing hitam itu adalah anjing kesayangan Lombalina. Para budak Mokole tanpa meminta izin langsung menangkap anjing hitam milik Lombalina, lalu membawa pergi.

“Anjing siapa yang kalian tangkap?.” Tanya Raja.

“Hanya anjing milik petani di Lolonggowuna, dan hanya anjing itu yang dapat kami temui dan kami dapat.” Jawab salah seorang budak.

“Apakah kalian memintanya?.” Tanya Mokole sang Raja.

“Kami tidak memintanya. Langsung tangkap dan bawa pulang.” Jelas para budak Mokole.

“Pergilah kembali, dan bilang pada petani itu kalau saya yang meminta anjingnya.” Perintah Raja.

Anjing hitam dipotong, hati dikeluarkan. Badan anjing dikubur kedalam tanah dan hati anjing hitam itu diberikan pada ratu. Ratu tenang untuk beberapa waktu, namun tidak berapa lama kemudian ratu mulai gusar lagi. Kali ini ratu ingin sekali menggigit lengan raja. Pekerjaan itulah yang selalu dilakukan oleh ratu, sampai dia hamil tua. Setelah hamil tua baru berhenti menggigit lengan raja.

Tibalah saatnya permaisuri merasakan sakit perut karena akan melahirkan. Delapan hari delapan malam dia merasakan sakit perutnya. Barulah setelah itu bayi lahir dengan selamat. Saat lahir bayi menggenggam keris di tangannya. Karena lamanya delapan hari delapan malam ibunya kesakitan dan baru lahir maka anak permaisuri dinamakan, Halu Oleo.

Setelah anaknya Halu Oleo sudah besar dan dapat mengenal orang. Permaisuri raja mengadakan adat mowindahako. Mowindahako adalah suatu tradisi dalam meminang seseorang dan membayar segala biaya dalam pernikahannya. Permaisuri atau ratu bermaksud menjodohkan adiknya bernama Weandolo dengan suaminya sang raja, Mokole. Perjodohan itu, karena permaisuri tidak mau lagi melahirkan anak, sebab bagaimana menderitanya dia mengandung anaknya Halu Oleo. Adiknya menolak menikah dengan iparnya, tapi karena didesak terus menerus akhirnya menikah juga dengan Mokole.

Waktu berlalu, Mokole dan Weandolo pun mendapatkan anak juga, bernama I Melambu. Kelak anak itu menjadi raja di Konawe. Halu Oleo pun menginjak remaja sekarang, dan dia sangat terkenal diantara teman-temannya. Dalam permainan dan petualangan dia selalu diangkat menjadi pemimpinnya.

Setelah cukup umur Halu Oleo pun menikah. Saat istrinya sedang hamil Halu Oleo pergi ke negeri Mekongga. Di perjalanan, dia pun tibalah di Daerah Walio, menemukan pohon ndaumo yang biasa digunakan untuk membuat perahu. Dia menebangnya, lalu meminta orang-orang membuatkannya perahu. Perahu itu dia namakan, I Wasilo-Mata yang bermakna perahu yang sangat cepat. Setelah itu, dia berlayar menuju Towari, terus berlayar menyuri pantai dan tiba di muara Sambara. Lalu masuk Sungai Konaweeha, melewati Sanua lalu tiba di Olo-Oloho dan berlabu di sana. Pelabuhan itu pun dinamakan Rahabangga.

****

Sebagai seorang anak raja, di Konawe Halu Oleo sangat berkuasa. Suatu hari, Halu Oleo kembali melakukan perjalanan menuju ke Moronene, membawa istri dan anak perempuannya bernama I Wesambara. Saat pergi menyusuri Sungai Konawe dan melalui Sanua atau aliran air terjun tujuh tingkat. Pada waktu melewati Sanua, perahu mereka terbalik, anak perempuannya ikut terjatuh kedalam sungai. Akan tetapi Raja I Puri Tahi atau Raja Dasar Laut mengambil anaknya dan tidak mau lagi menyerahkan pada Halu Oleo. Raja Dasar Laut ingin Wasembara tinggal di Konawe dan negeri menjadi berkah. Setelah itu, Halu Oleo pun tiba di Moronene.

Di sana Halu Oleo menikah lagi, dan mendapat seorang anak. Saat anak sudah pandai berjalan, dia kembali pergi dan tinggal di negeri bernama To Mokole. Beberapa waktu kemudian dia pulang ke negeri Muna, tanah kelahirannya. Empat tahun kemudian dia menggantikan ayahnya menjadi raja negeri Muna. Saat dia memimpin negeri Muna terjadi peristiwa besar. Negeri Wolio diserang oleh Raja Labolondio dari negeri Banggai. Raja Negeri Wolio sudah hampir kalah.

Karena keadaan sudah hampir kalah, maka raja Wolio mengumumkan sayembara ditujukan pada raja-raja semua negeri. Sayembara berbunyi, “barang siapa dapat mengalahkan Labolondia, dia akan dinikahkan dengan putri satu-satunya, sekaligus penggantinya sebagai raja di Wolio. Berita tersiar, Halu Oleo akhirnya mengikuti sayembara dan berangkatlah dia menuju negeri Wolio untuk memerangi Labolondia. Sesampainya di Wolio, berjumpalah Halu Oleo dengan Labolondio sehingga terjadi perang yang sengit.

Menjelang pajar, Halu Oleo berhasil mengalahkan pasukan Labolondio sekaligus membunuh Labolondio. Untuk bukti, dia ingin memenggal kepala Labolondio dan memberikan pada raja Wolio. Tapi dia urungkan, sebab dia tidak mau disangkah mengejar tahta dan wanita. Oleh sebab itu, Halu Oleo hanya memotong kemaluan Labolondio, lalu dia pulang. Sementara raja-raja yang ingin mengikuti sayembara juga berdatangan dan akhirnya menemukan mayat Labolondia. Setiap raja itu, memotong bagian tubuh Lobolondio untuk diberikan pada Raja Wolio.

Raja-raja datang ke istana Raja Wolio, masing-masing memperlihatkan bagian dari potongan tubuh Lobolondio serta mengaku kalau mereka yang telah membunuhnya. Raja memperhatikan satu demi satu raja-raja itu. Namun dirinya yakin kalau melihat keadaan mereka yang santai dan damai itu telah melakukan peperangan besar. Raja Wolio memperhatikan kalau Halu Oleo raja dari negeri Muna belum hadir. Dia akhirnya memanggil Halu Oleo, dan beberapa waktu kemudian Halu Oleo pun tiba. Dia kemudian menyerahkan potongan kemaluan Labolondio pada Raja Wolio.

Bertitahlah raja, “Kamulah yang sebenarnya yang telah membunuh Labolondio. Sekarang katakan apa yang kamu inginkan, Halu Oleo.” Tanya raja Walio berulang-ulang. Halu Oleo diam seribu bahasa, lalu Raja kembali berkata. “Kamulah yang akan menggantikan saya menjadi raja Walio.”

“Ampun tuanku, hamba tidak pantas menggantikan tuanku.” Jawab Halu Oleo merendah diri.

“Kamulah yang akan mempersunting putri saya yang satu-satunya.” Titah raja Walio kembali.

Halu Oleo akhirnya menikahi putri Raja Wolio dan menjadi pengganti raja di Wolio. Raja berpesan agar Halu Oleo harus pandai memerintah orang banyak dan harus mawas diri. Setelah menjadi raja di Walio dia sering berlayar jauh sampai ke negeri Morege.

Rewrite: Tim Apero Fublic
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 20 April 2021.
Sumber: J.S. Sande., Dkk. Struktur Sastra Lisan Tolaki. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Sy. Apero Fublic.