Jurnal Apero Fublic.- Daftar kosakata lama perlu diperkenalkan. Selain sebagai dokumentasi warisan budaya tak
benda. Juga dapat membatu para akademisi dalam mengembangkan ilmu-ilmu naskah
dan penelitian sejarah bahasa.
Karena di
dalam bahaya tersimpan cerita zaman pada masa kata-kata itu digunakan. Sebagai
contoh misalnya nama Dewi, Indra, Sintah itu memberikan isyarat adanya budaya
hindu pada masa itu. Ketika masuk kosakata nama Umar, Ali, Supyan dan lainnya.
Maka
mengabarkan pada kita zaman itu zaman masuknya Islam di Indonesia. Ketika
nama-nama itu digunakan semuanya. Maka telah terjadi akulturasi budaya di
masyarakat Indonesia atau Nusantara. Berikut ini, daftar kosakata dalam bahasa
Melayu lama.
Ayapan:
Hidangan makanan.
Ampu,
mengampu: menyangga dari bawah, menyokong, menangkap dengan mulut.
Aggap: beragap-agapan:
bergantian
Ambu:
berambu-ambukan: berumabai-umbaikan.
Bahara: nama
ukuran (1 bahara:3 pikul (kuintal).
Bahena: bait:
Rumah.
Baluhan:
pelana gajah.
Bangat:
lekas-lekas, segera.
Bangsi: suling
dari bambu.
Bemban: bubu
alat penangkap ikan (kata ini digunakan oleh penduduk Sekayu di Sumatera
Selatan sebagai nama jenis bambu).
Bengkawan:
bilah kecil dari bambu untuk menguatkan atap.
Bidara: nama
pohon.
Biram: gajah.
Bolak: salah.
Cambu-cambu:
jambul, kuas.
Capa: tanaman
untuk obat.
Cemara tombak:
seikat bulu ekor kuda, sapi. Yang digunakan untuk hiasan pada tombak dan
lainnya.
Ceracap: alat
musik yang terdiri dari dua besi yang diadukan.
Cerepu:
sendal, sepatu.
Cindai: sutra
yang berbunga-bunga, sabuk.
Dandi: alat
musik yang dipetik, kecapi.
Gelang-gelang:
cacing perut.
Garib: asing
Ismul azim:
nama yang agung.
Jelambu:
berjelambu: berhias.
Jemaja: nama
sebuah pulau di kepulauan Annambas (Laut Natuna Utara).
Jempana:
usungan, tandu.
Jerajak:
terali pada jendela, bilah-bilah yang dipasang tegak pada bakul dan sebagainya.
Kadam: kaki
Kalai,
mengalai: duduk menggeletak.
Kalika:
sebangsa jimat.
Karar: tenang.
Keri: sabit,
arit.
Kimka: kain
damas.
Kopok: alat
musik yang terdiri dari potongan logam dan diletakkan pada balok.
Kulah: topi
kebesaran, ketopong.
Kumba: bonggol
pada dahi gajah.
Kumkuma: nama
tanaman sejenis wortel.
Kepil. Dikepilkan:
diarahkan.
Kandis: nama
pohon buahnya dibuat asam, dengan cara di iris dan dijemur. Nama pohon ini
masih digunakan oleh penduduk Sumatera Selatan terutama di pedalaman Sekayu.
Khali: sunyi,
kosong.
Khanda: keris.
Khuluk:
akhlak.
Lente-lente:
perlente.
Malai: untaian
bunga
Medali: alat
musik tiup dibuat dari tanduk.
Megat: nama
gelas. Pada masyarakat Sekayu, kata megat terdapat pada sebuah cerita rakyat,
Kak Megat.
Mendam: bokor
atau jambangan besar yang dibuat dari logam.
Mengerna:
kekasih: indah berseri.
Merangu:
terompet kecil.
Merebuk: anak
merpati.
Meta. Menta:
gajah liar.
Mutaalim: ahli
agama.
Muhtasyam:
mulia, patut dihormati.
Murca:
pingsan, hilang ingatan.
Muri: suling,
klarinet.
Nafiri:
terompet.
Natang: jendela
kecil pada dinding atau atap.
Nekara:
terompet ketel yang dipukul dengan dua bua palu.
Nobat: gendang
besar untuk penobatan raja.
Padok: tempat
untuk melempar.
Palis,
berpalis: membuang muka.
Pandahan:
lembing yang pendek.
Lada sula:
lada putih.
Pergol:
sepuhan emas.
Persik: bersi,
terang, jernih.
Pilang:
kendaraan di laut.
Pudi: intan.
Rabit. Merabit-rabit:
mencabik-cabik.
Ru: nama buah/pohon.
Ramunia: nama
pohon/buah gandaria/buah raman.
Sampang:
sekiranya.
Sangku: bekas,
wadah dari logam tanpa kaki pot dari tembaga.
Sasak:
jembatan.
Semaja:
sahaja.
Sauk, bersauk:
tutup, bertutup.
Sawang: air di
laut yang tampak berwarna-warni. (kata sawang terdapat pada msyarakat Sekayu
yang berarti sarang laba-laba).
Seberhana:
lengkap, penuh.
Selam: Islam.
Serdam: suling
dari bambu.
Sida-sida:
orang kasir, penasihat raja.
Suji: sulam.
Sulah: botak.
(kata ini pada masyarakat Sekayu berarti bagian kening yang meninggi diantara
rambut.
Tagar: bunyi
guruh berdegar-degar.
Tanglung:
lentera kertas.
Tarkasy:
bumbung tempat anak panah.
Temabur:
bertaburan.
Temala:
merana, layu.
Termasya:
tamasya.
Tunu, tertunu:
terbakar, membakar. Kata ini masih digunakan masyarakat Sekayu dengan arti yang
sama.
Undan paksi:
burung belibis sejenis pelikan.
Zabib: buah
anggur yang dikeringkan.
Zarra: atom,
kecil.
Daftar kata
ini di kutip dari buku hasil penelitian naskah klasik Hikayat Indra Dewa. Sumber:
Haniah. Hikayat Indra Dewa dalam Sastra Indonesia Lama. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1984.
Rewrite: Apero Fublic.
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Palembang. 19
Juli 2020.
Sy. Apero Fublic.
0 komentar:
Posting Komentar