Teologi dalam Sastra Rakyat: Ikhlas Beribadah.
Rabu, 20 Mei 2020
Comment
JAF. HUMANIORA.- Dalam beribadah dan beramal tentulah kita harus ikhlas. Karena kalau tidak ikhlas ibadah kita sia-sia. Keikhlasan juga akan di pahami oleh mereka yang memiliki pengetahuan ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan Islam. Alasan demikianlah mengapa ayat Al-Quran yang pertama di turunkan surah Al-Alaq yang diawali perintah membaca yang berarti belajar dan rajin membaca.
IKHLAS BERIBADAH
Beribadah,
Begitulah kirinya
orang beriman.
Namun beribadah,
selalu bermacam sebab.
Begitulah topeng
manusia biasa.
Beribadah,
Jangan beribadah
karena takut neraka.
Jangan pula
karena ingin masuk surga.
Beribadahlah tanpa
sebab.
Beribadah tanpa
karena.
Jangan berpamer
dan jangan terpaksa.
Beribadahlah dengan
ikhlas.
Wahai kaum
muslimin-muslimat.
Ilmu ikhlas
harus di kuasai.
Jangan terjebak ibadah karena hobi.
Apalagi ibadah
hanya membabi buta.
Beribadahlah karena
memang beriman.
Mengerti dan
berilmu.
Ilmu ikhlas
sulit di dapat.
Bahkan jarang
sekali dijumpai.
Karena kurang
membaca, kurang ilmu, dan kurang belajar.
Hingga ibadah
tidak tahu hakikat.
Ikut berikutan
tanpa bermanfaat.
Maka tidak
heran,
Suka ibadah
tapi masih maksiat.
Ikhlas beribadah sungguh luar biasa.
Hidup damai jiwa perkasa.
Kuatnya manusia bukan dari ototnya.
Tapi dari jiwa dan pemikirannya.
Terhindar dari syirik besar dan riya.
Iman kokoh tidak akan goyah.
Walau maut mengancam jiwa.
Di dalam hati selalu berkata.
Allahuakbar dan dua kalimat syahadat.
Itulah kalau kamu mau tahu.
Orang yang ikhlas beribadah.
Oleh. Sadaria.
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra.
Indralaya, 20 Mei 2020.
Sy. Apero Fublic.
0 Response
Posting Komentar