Katakan Aku Menunggu
Rabu, 13 Mei 2020
Comment

JAF. HUMANIORA.- Kalian tahu seorang gadis adalah makhluk pemalu di dunia ini. Namun rasa perasaannya begitu peka dan mudah tersentuh. Sehingga selalu mengerti dengan isyarat-isyarat cinta. Hal ini bertambah besar dan membahagiakan baginya. Kalau si dia diam-diam juga menyukai si pemuda.
Tetapi seorang pemuda juga terkadang penuh pikir dan pertanyaan di dalam hidupnya. Apakah benar dia telah jatuh cinta atau ini sekedar perasaan suka biasa. Hingga dia pun ragu-ragu dengan perasaannya. Lama hati dan jiwanya berdialog untuk memastikan rasanya. Takut salah dan tidak ingin melukai seseorang alasannya.
Sehingga timbullah perasaan yang tergantung. Tiada kepastian dan tiada keputusan. Sehingga membuat si gadis menunggu dengan rasa yang tiada pasti. Membuat perasaan yang bimbang dan ragu. Apakah dia harus menunggu atau dia melepaskan. Kalau dia pergi, bagaimana kalau dia benar-benar cinta. Itulah kata hati keduanya dirundung bimbang dan ragu.
KATAKAN, AKU
MENUNGGU
Hangat telapak
tanganku.
Oleh, eratnya
pegangan harapan.
Saat berpaut
dengan kuntum bunga.
Bunga yang kau
petik,
Tanpa sadar atau
kau sengaja.
Resah dan
resah hari-hari ini.
Berjuta tanya
di hati.
Benarkah, dia
mencintai aku.
Mungkinkah,
dia menyukai aku.
Senyum indah
bercampur kekhawatiran.
Takut salah
aku menilai-mu.
Kalah, kau
menatap ku.
Terasa tajam
matamu.
Menusuk-menyayat
jantung ku.
Membuat aku
malu dan rindu.
Ada getaran
dan gemetar.
Namun,
berbisik keindahan.
Sering ada
yang datang.
Memberikan
harapan-harapan.
Membuat sedih
dan gundah.
Sedangkan
engkau yang aku tunggu.
Namun, mengapa
yang lain menyapa.
Lama tiada
yang pasti,
Namun, mata
dan sikapmu meminta bertahan.
Aku selalu
ingin pergi, berlari.
Tapi aku
takut,
Takut kau
terluka dan kecewa.
Tiada tega
hati ini, padamu.
Pikir ku.
Tapi bagaimana
bilakah aku salah.
Engkau pun
pergi meninggalkan aku.
Sungguh malam
nasib-ku.
Kapan kau
mengerti.
Kapan ini
berakhir.
Sampai kapan
begini.
Katakan, aku
menunggu.
Oleh. Ayu Faqiah.
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Banda Aceh, 13
Mei 2020.
Sy. Apero Fublic.
0 Response
Posting Komentar